Pandemi Covid 19 yang meluluh lantakkan perekonomian Indonesia juga berimbas kepada perbankan Syariah. Selama covid, kinerja perbankan baik konvensional maupun syariah menurun, dimana hal ini dapat kita lihat dari salah satu indikator kinerja perbankan yaitu kualitas kredit yang ditandai dengan angka NPL/NPF yang terus meningkat. Bank Muamalat merupakan bank Syariah pertama di Indonesia. Dan pada tahun 2024 Bank Muamalat diberitakan diakuisisi oleh UUS BTN dengan tujuan untuk membentuk bank Syariah yang lebih besar. Tetapi di sisi lain Bank Muamalat sebagai pemegang saham terbesar pada BPKH (badan pengelola keuangan haji). Peneliti mencurigai akuisisi dilakukan untuk menyelamatkan Bank Muamalat khususnya untuk meningkatkan kinerja bank agar mampu memberikan penghasilan yang lebih baik kepada pemegang saham, karena berdasarkan pantauan kinerja keuangan Bank Muamalat dalam lima tahun terakhir tampak naik turun yang tergambar dalam laporan keuangan terbaru di tahun 2023 dimana bank muamalat memperoleh laba 13, 29 miliar yang merupakan penurunan laba yang sangat signifikan dibanding tahun 2022 yaitu mencapai 50%. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja bank muamalat dan potensi finansial distress bank tersebut. Analisa data menggunakan analisis deskriptif dengan menghitung rasio keuangan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa permodalan bank muamalat masih tergolong baik, tetapi profitabilitas yang rendah, dan tidak efisien, dan berpotensi mengalami kebangkrutan.
Copyrights © 2025