Salah satu isu gizi utama yang dihadapi anak-anak di seluruh dunia saat ini adalah masalah balita pendek yang dikenal dengan stunting. Pada tahun 2017, sebanyak 22,2% atau sekitar 150,8 juta balita di dunia mengalami stunting. Lebih dari separuh kasus stunting global berasal dari Asia (55%), sementara lebih dari sepertiganya (39%) terjadi di Afrika (Kemenkes, 2018). Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi status gizi anak di bawah usia dua tahun di wilayah kerja Puskesmas Sukakarya, Kabupaten Garut. Penelitian ini menggunakan desain analitik observasional dengan pendekatan cross-sectional. Variabel yang diteliti meliputi pendapatan, pendidikan, pengetahuan ibu tentang gizi MPASI, pengetahuan ibu mengenai pijat bayi, serta status gizi anak di bawah dua tahun. Analisis data dilakukan secara bivariat menggunakan uji chi-square. Responden penelitian terdiri dari 45 ibu yang memiliki anak di bawah dua tahun, yang dipilih menggunakan teknik systematic random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara pendidikan ibu dan status gizi anak (p=0,216). Namun, terdapat hubungan yang signifikan antara pendapatan keluarga dan status gizi (p=0,002), terdapat hubungan pengetahuan ibu tentang gizi MPASI dengan status gizi (p=0,001), serta terdapat hubungan pengetahuan ibu tentang pijat bayi dengan status gizi (p=0,002).
Copyrights © 2024