Perubahan orientasi jamaah pengajian di Kota Bima menuju paham radikal terjadi melalui berbagai tahapan yang dimulai dari interaksi intensif dengan kelompok yang sudah lebih dahulu terpapar radikalisme. Faktor-faktor yang melatarbelakangi perubahan ini meliputi aspek ideologis, sosial-ekonomi, politik, dan kekecewaan terhadap sistem yang ada. Hasil penelitian menunjukkan bahwa radikalisasi sering kali bermula dari diskusi keagamaan yang tampak biasa, namun secara perlahan mengarah pada pemahaman yang lebih eksklusif dan intoleran. Media sosial turut berperan dalam mempercepat penyebaran paham ini dengan menyajikan narasi yang menarik bagi kelompok rentan. Oleh karena itu, penelitian ini menekankan pentingnya kesadaran masyarakat dalam mengenali tanda-tanda awal perubahan pemikiran yang mengarah pada radikalisme. Pemerintah dan pemangku kepentingan harus berperan aktif dalam menangani radikalisme dengan pendekatan yang komprehensif, mulai dari pendidikan, pemberdayaan ekonomi, hingga kebijakan yang adil dan inklusif. Dengan strategi yang tepat, diharapkan masyarakat dapat lebih tangguh dalam menghadapi pengaruh radikalisme dan mampu membangun kehidupan sosial yang harmonis serta toleran di Kota Bima.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024