Daun kentang (Solanum tuberosum L.), terung (Solanum melongena L.), dan tomat (Solanum lycopersicum L.) merupakan tanaman yang termasuk genus Solanum sp yang mengandung flavonoid yang memiliki aktivitas antibakteri. Penelitian ini dilakukan untuk menguji potensi antibakteri ekstrak daun kentang, terung dan tomat terhadap Pseudomonas aeruginosa ATCC 27853 dan Saphylococcus epidermidis ATCC 12228. Simplisia diekstraksi dengan 2 pelarut, ekstrak etanol dibuat dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96%, ekstrak kental infusa dibuat dengan memanaskan simplisia dengan pelarut air yang diujikan terhadap Pseudomonas aeruginosa ATCC 27853 dan Staphylococcus epidermidis ATCC 12228. Metode pengujian dilakukan dengan metode difusi disk. Berdasarkan hasil uji, sampel yang menunjukkan aktivitas antibakteri paling besar adalah ekstrak etanol daun tomat dengan diameter zona hambat 8,25±1,1 mm pada konsentrasi 7,5 mg/disk terhadap Pseudomonas aeruginosa ATCC 27853 dan ekstrak etanol daun kentang dengan diameter zona hambat 12,3±5,3 mm pada konsentrasi 7,5 mg/disk terhadap Staphylococcus epidermidis ATCC 12228. Ekstrak kental infusa daun kentang, terung, dan tomat tidak memiliki aktivitas antibakteri terhadap Pseudomonas aeruginosa ATCC 27853 dan Staphylococcus epidermidis ATCC 12228. Hasil uji statistik menggunakan Kruskal-Wallis menunjukkan nilai signifikasi 0,268 (p > 0,05) pada Pseudomonas aeruginosa ATCC 27853 dan 0,083 (p>0,05) pada Staphylococcus epidermidis ATCC 12228 sehingga disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan pada diameter zona hambat ekstrak etanol daun kentang, terung, dan tomat dan dikatakan tidak poten.
Copyrights © 2024