Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji adaptasi linguistik dalam otak Pembelajaran bahasa kedua (B2) dengan fokus pada faktor usia, psikologis, dan pengalaman linguistik sebelumnya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain eksperimen dan observasional yang melibatkan dua kelompok Pembelajaran: anak-anak yang mulai belajar bahasa kedua sejak usia dini dan dewasa yang memulai pembelajaran bahasa kedua setelah berusia 18 tahun. Metode pengumpulan data terdiri dari tes linguistik, observasi, dan wawancara mendalam, yang mengukur kemampuan bahasa kedua, tingkat kecemasan, motivasi, dan pengaruh pengalaman linguistik sebelumnya terhadap proses pemerolehan bahasa kedua. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pembelajaran anak-anak cenderung mengalami proses adaptasi linguistik yang lebih cepat dan lebih alami, disebabkan oleh fleksibilitas otak pada usia dini yang memungkinkan pemrosesan dua bahasa secara bersamaan. Sebaliknya, Pembelajaran dewasa menunjukkan kesulitan yang lebih besar dalam mengintegrasikan bahasa kedua, terutama dalam aspek tata bahasa dan kosakata. Faktor psikologis seperti kecemasan dan motivasi juga terbukti mempengaruhi kemampuan Pembelajaran dalam beradaptasi dengan bahasa kedua, di mana Pembelajaran dengan kecemasan tinggi lebih kesulitan dalam berbicara dalam bahasa kedua. Temuan ini menekankan pentingnya pendekatan pembelajaran yang mempertimbangkan usia, faktor psikologis, dan pengalaman linguistik sebelumnya dalam merancang metode pembelajaran bahasa kedua yang lebih efektif.
Copyrights © 2025