Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui eksistensi budaya lokal terhadap pembentukan karakter peserta didik dengan jenis penelitian deskriptif kualitatif, menggunakan pendekatan psikologi, dan komunikasi. Metode pengumpulan data dilakukan dengan pengamatan atau observasi, wawancara dan dokumentasi. Budaya lokal yang dimaksudkan antara lain budaya pesan-pesan/nasehat, budaya siri’ (rasa malu di Mandar), budaya turu’ (patuh/ketaatan) dan budaya sirondo-rondoi (semangat gotong royong). Eksistensi budaya lokal dalam pembentukan akhlak peserta didik memberikan dampak yang baik dalam aspek akhlak karimah. Hasil penelitian dapat terlihat pada sebagian besar peserta didik telah mampu mengamalkan nilai-nilai akhlak yang terkandung dalam budaya Mandar. Dalam hal mengamalkan nasehat oleh orang tua maupun pendidik yang secara subtansi mengarah pada arah yang sama yaitu membentuk akhlak yang baik pada diri peserta didik agar menjadi manusia yang ideal. Selanjutnya adalah mengamalkan penanaman rasa malu dalam diri peserta didik dalam hal ini dapat dijadikan motivasi pada diri peserta didik untuk maju dan menjadi lebih baik dari sebelumnya sehingga membangun dan menjaga kehormatan diri peserta didik itu sendiri.
Copyrights © 2024