Perkembangan teknologi digital saat ini memberikan kemudahan akses bagi berbagai industri, termasuk industri kerajinan yang mulai mengadopsi transformasi digital dalam proses bisnisnya. Namun, industri kerajinan berbasis upcycling masih relatif kurang dieksplorasi. Industri ini melibatkan penggunaan kembali bahan atau barang yang tidak terpakai untuk menciptakan produk yang bernilai lebih tinggi dari keadaan aslinya. Konsep ini sejalan dengan inisiatif pemerintah terkait industri hijau dan penerapan ekonomi sirkular. Industri kerajinan berbasis upcycling menghadapi tantangan seperti keterbatasan bahan baku, eksplorasi bentuk produk, sumber daya manusia yang terampil, inovasi, dan pengembangan desain produk. Penelitian ini menganalisis literatur tentang industri kerajinan berbasis upcycling, dengan fokus pada lima variabel utama: Transformasi Digital (DT), Ekonomi Sirkular (CE), Desain dan Inovasi Produk (PDI), Penciptaan Nilai Berkelanjutan (SVC), dan Upcycling (U). Metodologi yang digunakan adalah Tinjauan Literatur Sistematis (SLR), dengan mengambil artikel yang terindeks di Scopus dari basis data ProQuest dan ScienceDirect melalui fase identifikasi, penyaringan, kelayakan, dan penyertaan. Oleh karena itu, 105 artikel dipilih dan dianalisis menggunakan meta-analisis dalam NVivo 12 Pro berdasarkan fokus pembahasan dan hubungan variabel dalam konteks industri kerajinan berbasis daur ulang. Temuan penelitian ini mengungkapkan bahwa kebutuhan penelitian dalam konteks transformasi digital (DT) sangat penting dalam memajukan praktik daur ulang. Integrasi teknologi digital ke dalam proses desain, produksi, dan distribusi dapat memberikan kontribusi yang signifikan untuk mempromosikan penciptaan nilai berkelanjutan dan inovasi desain produk. Kesimpulan dari penelitian ini mengidentifikasi area potensial untuk penelitian lebih lanjut dan mengisi kesenjangan pengetahuan yang terkait dengan potensi transformasi digital (DT) dalam industri kerajinan berbasis daur ulang.
Copyrights © 2025