Surveilans epidemiologi adalah kegiatan pengumpulan, analisis, dan interpretasi data kesehatan secara sistematis dan berkelanjutan. Kegiatan ini penting untuk perencanaan, implementasi, dan evaluasi praktik kesehatan masyarakat, bentuk penyajian data surveilans bisa dilakukan dengan cara pemetaan kasus untuk membantu visualisasi penyebaran kasus disuatu wilayah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis distribusi kejadian hipertensi di Provinsi DKI Jakarta dengan pendekatan epidemiologi deskriptif berdasarkan data surveilans. Desain penelitian menggunakan metode deskriptif analitik dengan analisis deskriptif epidemiologi berdasarkan orang, tempat, dan waktu. Data yang digunakan adalah data sekunder hasil pelaporan Surveilans Terpadu Puskesmas (STP) Dinas Kesehatan DKI Jakarta periode Januari hingga Desember 2024. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas penderita hipertensi adalah perempuan (66,9%) dengan prevalensi tertinggi pada kelompok usia 60-69 tahun (30,22%). Analisis distribusi penyakit berdasarkan wilayah, Jakarta Timur memiliki kasus hipertensi tertinggi (31%), diikuti Jakarta Barat (25%). Kecamatan dengan jumlah kasus tertinggi adalah Cakung (8,3%), sedangkan kelurahan tertinggi adalah Palmerah (8,3%). Analisis waktu menunjukkan tren fluktuatif, dengan kasus tertinggi pada bulan Oktober (75.914) dan terendah pada bulan Maret (51.305). Kesimpulan penelitian ini hipertensi terjadi di semua wilayah provinsi DKI Jakarta dan dapat terjadi pada semua golongan usia dan jenis kelamin, pentingnya pengendalian faktor risiko hipertensi dan peningkatan program kesehatan masyarakat berbasis wilayah. Validasi data surveilans juga diperlukan untuk meningkatkan keakuratan pelaporan dan efektivitas intervensi.
Copyrights © 2025