<![CDATA[Penetapan Hasto Kristiyanto sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam kasus dugaan suap pergantian antarwaktu (PAW) anggota DPR telah menarik perhatian luas, baik dari aspek hukum maupun politik. Artikel ini menganalisis pemberitaan media, khususnya Kompas.com, untuk mengevaluasi objektivitas dan teknik framing yang diterapkan. Menggunakan pendekatan analisis framing Pan dan Kosicki, penelitian ini mengidentifikasi empat dimensi utama: sintaksis, tematik, skrip, dan retoris. Hasil analisis menunjukkan bahwa Kompas.com berupaya menyajikan fakta secara lengkap dan akurat, tetapi framing sering kali menonjolkan dimensi politik kasus ini. Judul-judul berita yang provokatif, tema yang mengaitkan kasus hukum dengan stabilitas partai, serta gaya bahasa yang dramatis memperkuat persepsi publik terhadap implikasi politik dari kasus ini. Framing ini berpotensi memengaruhi opini publik, baik secara lokal maupun internasional, termasuk persepsi terhadap independensi lembaga hukum Indonesia. Penelitian ini juga menyoroti dampak framing terhadap kepercayaan publik terhadap media. Publik yang kurang kritis mungkin menganggap kasus ini sebagai bagian dari konflik politik, sementara mereka yang lebih kritis dapat mempertanyakan motivasi pemberitaan. Dengan demikian, penting bagi media untuk menjaga objektivitas dan mengurangi elemen framing yang dapat menciptakan bias. Studi ini memberikan kontribusi bagi literatur mengenai objektivitas dan framing media di Indonesia. Temuan ini relevan bagi pembuat kebijakan, praktisi media, dan masyarakat umum, khususnya dalam meningkatkan kualitas pemberitaan dan membangun sikap kritis terhadap informasi yang dikonsumsi. Penelitian lanjutan disarankan untuk mengeksplorasi pemberitaan serupa di media lain guna memperoleh gambaran yang lebih komprehensif.]]>
Copyrights © 2025
