Stigma terkait kesehatan anak, terutama pada kasus stunting, dapat berupa anggapan bahwa stunting adalah hasil dari keturunan, serta kurangnya perhatian orang tua. Pendidikan kesehatan ber-peran dalam mengurangi stigma masyarakat terkait kesehatan anak, khususnya stunting, di Desa Sirnajaya, Garut. Kegiatan pengabdian masyarakat diikuti oleh 25 peserta yang terdiri dari aparat desa dan orang tua. Evaluasi dilakukan melalui pengisian kuesioner sebelum dan sesudah kegiatan. Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan signifikan dalam pemahaman peserta mengenai stunting setelah mengikuti program. Sebelum kegiatan, 60% peserta memiliki pemahaman rendah tentang stunting, se-dangkan setelah kegiatan, 40% peserta mencapai pemahaman yang baik. Pendekatan edukasi berbasis komunitas dengan materi visual yang disampaikan melalui proyektor dan leaflet terbukti efektif dalam meningkatkan pemahaman peserta. Hasil dari kegiatan ini menunjukan bahwa pendidikan kesehatan berbasis komunitas dapat meningkatkan literasi kesehatan secara signifikan. Namun, masih terdapat 20% peserta dengan pemahaman rendah, yang menunjukkan perlunya program lanjutan untuk menga-tasi hambatan dalam pemahaman peserta. Secara keseluruhan, program ini menunjukkan potensi besar dalam mengurangi stigma dan meningkatkan literasi kesehatan masyarakat terkait kesehatan anak. Masyarakat Desa Sirnajaya Garut juga meningkatkan pengetahuan dan kewaspadaan, serta berencana menambahkan program kesehatan di wilayah desa.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024