Baja adalah logam paduan berbahan dasar besi. Besi murni (iron) mempunyai sifat yang kurang kuat dan mudah berkarat. Maka dari itu harus dipadukan dengan unsur karbon sehingga membentuk baja. Baja St-37 merupakan material baja yang kuat. Namun, baja ini memiliki kelemahan dalam ketahanan korosi terutama jika diaplikasikan pada lingkungan yang korosif. Pengunaan inhibitor merupakan salah satu cara yang paling efektif untuk mencegah korosi. Namun penggunaan inhibitor terhambat karena adanya Chrom dan Arsenik. Kulit semangka memiliki kandungan L-citrulline yang memungkinkan terjadinya interaksi ionik dan sebagai inhibitor alami. Penelitian ini menganalisis pengaruh inhibitor ekstrak kulit semangka terhadap laju korosi pada baja St-37 dengan perendaman larutan H2SO4. Data hasil pengujian laju korosi menunjukkan variasi yang berbeda antara ketiga variasi konsentrasi inhibitor. Terdapat efisiensi terbesar terjadi pada konsentrasi 20% dengan perendaman 14 hari efisiensi inhibisi 61,76% kemudian efisiensi inhibisi terkecil pada konsentrasi inhibitor 15% dengan perendaman 21 hari menggunakan media korosif H2SO4 dengan nilai 34,99%. Disimpulkan bahwa penggunan inhibitor 20% paling optimal untuk menghambat laju korosi karena lapisan lebih tebal dibanding yang lain.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024