Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

STRATEGI PEMERINTAH DAERAH GUNA MEWUJUDKAN NILAI-NILAI MULTIKULTURALISME DALAM PERSPEKTIF KETAHANAN WILAYAH (Studi Kasus Di Daerah Istimewa Yogyakarta) Herlambang, Purnomo
Prosiding Seminar Nasional Sains Teknologi dan Inovasi Indonesia (SENASTINDO) Vol. 4 (2022): Prosiding Seminar Nasional Sains Teknologi dan Inovasi Indonesia (Senastindo)
Publisher : Akademi Angkatan Udara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54706/senastindo.v4.2022.200

Abstract

Abstract – The values of multiculturalism in Indonesia were born along with the awareness of the nation’s children to expel the invaders from ths archipelago with the spirit of togetherness, sharing the same fate, and the desire to leave regional traits that have been proven unable to expel the invaders from this motherland. It ie from this spirit of togetherness rooted in diversity that brings the Indonesian people to gates of Indonesian. Independence, United, sovereign, just and prosperous. The spirit of multiculturalism values that are still being guided by all Indonesian people are the value of mutual respect, the value of mutual tplerance, the value of unity, the value of cooperation, and the value of solidarity that must be nurtured ang maintaied. The Special Region of Yogyakarta is part of the unity state of the Republic of Indonesia, which has an attarction for the Indonesian people themselves ang the world community to visit and get to know Yogyakarta up close. The city which is attached to the nickname as a city of culture, tourism city. And student city is supported by a culture of inhabitants who are always grateful and accept the nature that has been given by the Almighty, to the low cost of living. Yogyakarta has its own magnet as must-visit area ini Indonesia. The present of foreign culture ini Yogyakarta that is able to blend in with local culture ang grow and develop in the surrounding community, so it is not an exaggeration if Sri Sultan Hamengkubuwono X (Governor of DIY), said that “Yogyakarta is a miniatur of Indonesia”. The negative side of the presence of foreign culture to Ypgyakarta is the inability of local culture to blend in with the culture of immigants, which is precisely the diversity or plurality in Yogyakarta that can lead to conflict that lead to social unrest. Migrant communities who still bring the original culture of the region to Yogyakarta which may not necessarily be accept by culture of the people of Yogyakarta. There needs to be stategy from the Yogyakarta Regional Government in order to realize the values contained in Multiculturalism in the perspective of region resilience in Yogyakarta.
Analisis Kekuatan Tarik Komposit Serat Pandan Duri Metode Vari Sebagai Alternatif Pembuatan Pola Pengecoran Logam Arista, Sevira Indra; Herlambang, Purnomo
Prosiding Seminar Nasional Sains Teknologi dan Inovasi Indonesia (SENASTINDO) Vol. 5 (2023): Prosiding Seminar Nasional Sains Teknologi dan Inovasi Indonesia (Senastindo)
Publisher : Akademi Angkatan Udara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54706/senastindo.v5.2023.242

Abstract

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini telah mengantarkan sebuah peradaban baru terutama di bidang industri. Penggunaan besi – baja dan tembagayang awalnya menjadi komodisi utama di bidang industri, perlahan-lahan mulai bergeser dengan hadirnya komposit sebagai pesaingnya. Serat alam merupakan salah satu alternatif filler komposit seperti salah satu contohnya yaitu daun pandan yang memiliki nama latin yaitu pandanus tectorius. Pemanfaatan dari serat daun pandan dapat mengurangi pemakaian serat sintetis dan dapat meningkatkan pemanfaatan daun pandan yang masih banyak terbuang. Keunggulan utama penggunaan serat alam dibandingkan dengan serat sintetis yaitu serat alam dapat terurai oleh kondisi lingkungan. Penelitian ini dibuat menggunakan 2 metode yaitu Metode hand lay-up dengan resin epoxy dan vacum assisted resin infusion dengan resin fiber. Penelitian tersebut menggunakan pengujian yaitu di uji tarik. Spesimen dan proses pengujian mengikuti standar ASTM D3039 yang merupakan standar pengujian tarik untuk komposit serat alam. Hasil dari penelitian ini adalah komposit yang memiliki nilai tegangan tertinggi adalah spesimen komposit daun pandan duri dengan serat fiberglass yang di campur dengan resin fiber dan menggunakan metode vacuum assisted resin infusion arah serat 0˚ yang memiliki nilai 40,70 N/mm2. Dari pengujian spesimen yang penulis lakukan, dapat dinilai bahwa dengan metode vacuum assisted resin infusion mendapatkan hasil tegangan yang tinggi dibandingkan dengan metode hand lay-up dikarenakan dengan metode vacuum assisted resin infusion spesimen di vakum dengan sempurna sehingga kemungkinan kecil terjadinya void ataupun rongga udara pada spesimen yang membuat spesimen lebih kuat dibanding hand lay-up. Semakin tinggi nilai tegangannya maka semakin kuat spesimen. Dan dari perbandingan yang ada terbukti bahwa variasi arah 0˚ memiliki nilai tegangan yang tinggi.
Analisis kekuatan tarik, bending, mikrostruktur, komposisi dan kemampuan redam suara komposit serat pelepah pisang menggunakan metode Vacuum Assisted Resin Infusion Angelia, Annisa; Ghofur, Muhammad Abdul; Nugroho, Arif Djoko; Purwadi, Purwadi; Herlambang, Purnomo
SENATIK STT Adisutjipto Vol 6 (2020): Keselamatan Penerbangan di masa Pandemi Covid-19 [ISBN 978-602-52742-2-0]
Publisher : Institut Teknologi Dirgantara Adisutjipto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28989/senatik.v6i0.429

Abstract

Komposit merupakan suatu material hasil rekayasa yang terdiri dari dua atau lebih material penyusunnya dimana material penyusun komposit terdiri dari penguat (reinforcement) dan pengikat (matrix). Salah satu jenis serat adalah serat alam yang sangat mudah ditemukan dikehidupan kita sehari-hari. Pelepah pisang adalah salah satu jenis serat alam yang memiliki jaringan selular dengan pori-pori yang saling berhubungan. Proses pembuatan spesimen komposit dalam penelitian ini menggunakan metode Vaccum Assisted Resin Infusion (VARI). Selanjutnya spesimen akan diuji dengan alat uji tarik dengan standar ASTM D 3039/ 3039 M dan alat uji bending dengan standar ASTM D790-03. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kekuatan tarik, kekuatan bending, mikrostruktur dan komposisi dari komposit serat pelepah pisang antara komposit dengan waktu pengeringan selama 1 hari dan 7 hari.  Selain itu dilakukan juga uji redam suara dari spesimen komposit tersebut yang kemudian dibandingkan dengan hasil uji redam suara dari glasswoll. Hasil dari penelitian ini diperoleh kekuatan tegangan tarik yang dihasilkan oleh komposit serat pelepah pisang dengan waktu pengeringan selama 7 hari adalah sebesar 17,90 N/mm2 sedangkan waktu pengeringan selama 1 hari adalah sebesar 16,72 N/mm2. Kekuatan bending yang dihasilkan oleh komposit serat pelepah pisang dengan waktu pengeringan selama 7 hari adalah sebesar 31,75 N⁄mm2 sedangkan waktu pengeringan selama 1 hari adalah sebesar 20,68 N⁄mm2. Hasil mikrostruktur pada komposit serat pelepah pisang dengan waktu pengeringan selama 7 hari terlihat serat dan resin lebih menyatu dibandingkan waktu pengeringan selama 1 hari dimana serat dan resin kurang menyatu serta masih banyak ronga udara. Jumlah oksigen pada komposit serat pelepah pisang dengan waktu pengeringan selama 1 hari yaitu 52,00% sedangkan waktu pengeringan selama 7 hari yaitu 51,35%. Pada penelitian ini juga diperoleh hasil desibel suara tanpa adanya sekat atau ruangan kosong dengan diberi suara sebesar 103 dB sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil uji peredam suara komposit pelepah pisang dengan waktu pengeringan selama 7 hari mampu meredam suara sebesar 21% dengan taraf intensitas suara 89,5 dB sedangkan glasswoll memberikan peredaman suara sebesar 8,76% dengan nilai taraf intensitasnya 91,7 dB.
Analisis Perbandingan Propeller Quadcopter dengan Aplikasi Ansys dan Uji Thrust dalam meningkatkan Efisiensi Penggunaan Baterai Fabian, Stefanus Andri; Sya’ban Tri H; Herlambang, Purnomo
Prosiding Seminar Nasional Sains Teknologi dan Inovasi Indonesia (SENASTINDO) Vol. 6 (2024): Prosiding Seminar Nasional Sains Teknologi dan Inovasi Indonesia (Senastindo)
Publisher : Akademi Angkatan Udara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis mendalam dan perbandingan mengenai efisiensi baterai dari berbagai jenis propeller quadcopter dengan memanfaatkan aplikasi Ansys serta melakukan uji thrust. Dalam konteks penggunaan drone untuk berbagai keperluan, baik militer maupun sipil di Indonesia, penelitian ini sangat relevan karena dapat memberikan wawasan yang berharga tentang bagaimana teknologi drone dapat digunakan secara lebih efisien untuk menghadapi berbagai tantangan yang ada di berbagai bidang, termasuk pertahanan, keamanan, serta mitigasi bencana alam. Metodologi penelitian ini mencakup beberapa langkah penting, yaitu studi literatur yang mendalam untuk memahami dasar-dasar teori dan praktik yang ada, pengujian thrust dari propeller yang telah dipilih untuk mengevaluasi kinerja aktual, serta perancangan ulang desain propeller dengan menggunakan perangkat lunak Solidworks untuk memperbaiki desain yang ada. Selanjutnya, analisis dilakukan dengan menggunakan Ansys untuk menguji dan memverifikasi efisiensi dari desain yang telah diubah. Variabel-variabel yang menjadi fokus penelitian ini meliputi propeller itu sendiri, potensiometer yang digunakan untuk mengukur variabel listrik, serta thrust yang dihasilkan oleh propeller. Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain alat untuk uji thrust, wattmeter untuk mengukur daya, timbangan digital untuk memastikan akurasi berat, potensiometer, electronic speed controller untuk mengatur kecepatan motor, tachometer untuk mengukur kecepatan putaran, perangkat lunak Solidworks untuk perancangan desain, Ansys untuk analisis simulasi, baterai LiPo sebagai sumber tenaga, propeller yang diuji, dan motor sebagai komponen penggerak. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa propeller dengan ukuran 7 inci memiliki efisiensi baterai yang paling tinggi jika dibandingkan dengan ukuran propeller lainnya. Temuan ini menegaskan bahwa ukuran dan bentuk propeller memiliki dampak yang signifikan terhadap kinerja dan efisiensi penggunaan baterai pada drone. Berdasarkan hasil tersebut, saran untuk penelitian di masa depan adalah untuk melakukan pengujian Ansys dengan lebih mendetail guna mendapatkan informasi yang lebih komprehensif, serta melanjutkan penelitian mengenai desain propeller untuk mencapai peningkatan efisiensi yang lebih lanjut.
Pengaruh Variasi Arus Las 100 A, 110 A, Dan 120 A Terhadap Kekuatan Tarik Baja St 37 Setelah Quenching Hermawan, Dicky; Ridwan; Herlambang, Purnomo
Prosiding Seminar Nasional Sains Teknologi dan Inovasi Indonesia (SENASTINDO) Vol. 6 (2024): Prosiding Seminar Nasional Sains Teknologi dan Inovasi Indonesia (Senastindo)
Publisher : Akademi Angkatan Udara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Baja merupakan salah satu material yang tak tergantikan dalam berbagai aplikasi industri, konstruksi, dan manufaktur. Salah satu aspek penting dalam penggunaan baja adalah sifat mekaniknya, khususnya kekuatan tarik. Salah satu metode yang digunakan untuk meningkatkan kekuatan tarik baja adalah dengan proses pendinginan cepat (quenching). Namun, selain quenching, pengelasan juga merupakan proses penting dalam pengolahan baja, dan kuat arus pengelasan dapat memengaruhi sifat mekanik baja secara signifikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengaruh variasi kuat arus pengelasan (100 A, 110 A, dan 120 A) terhadap kekuatan tarik las pada baja ST 37 yang telah mengalami proses pendinginan cepat (quenching) dan memberikan rekomendasi mengenai penggunaan kuat arus pengelasan yang optimal dalam kombinasi proses pendinginan cepat (quenching) untuk mencapai kekuatan tarik yang diinginkan pada baja ST 37. Data hasil pengujian tarik menunjukkan variasi yang signifikan antara ketiga variasi kuat arus pengelasan 100 A, 110 A dan 120 A terhadap baja ST 37 yang telah mengalami proses pendinginan cepat (quenching). Variasi 110 A menunjukkan tegangan rata-rata tertinggi sebesar 199,485 N/mm2, diikuti oleh 100 A (172,734 N/mm2) dan 120 A (161,182 N/mm2). Modulus elastisitas terbesar terjadi pada variasi 100 A dengan nilai rata-rata mencapai 25788,033 N/mm2, sementara nilai terendah terjadi padavariasi 110 A (12563,533 N/mm2). Regangan rata-rata tertinggi terjadi pada variasi 120 A (0,022), diikutioleh 110 A (0,018) dan 100 A (0,008). Disimpulkan bahwa penggunaan kuat arus pengelasan 100 A merupakan pilihan yang paling optimal untuk mencapai kekuatan tarik yang diinginkan pada baja ST 37 yang telah mengalami proses pendinginan cepat (quenching).
Analisis Ekstrak Semangka Sebagai Inhibitor Laju Korosi Baja ST37 Media Korosi H2SO4 Metode Weight Loss Ismail, Desta Pramudya; Damanik, Ferdinandus Sarjanadi; Herlambang, Purnomo
Prosiding Seminar Nasional Sains Teknologi dan Inovasi Indonesia (SENASTINDO) Vol. 6 (2024): Prosiding Seminar Nasional Sains Teknologi dan Inovasi Indonesia (Senastindo)
Publisher : Akademi Angkatan Udara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Baja adalah logam paduan berbahan dasar besi. Besi murni (iron) mempunyai sifat yang kurang kuat dan mudah berkarat. Maka dari itu harus dipadukan dengan unsur karbon sehingga membentuk baja. Baja St-37 merupakan material baja yang kuat. Namun, baja ini memiliki kelemahan dalam ketahanan korosi terutama jika diaplikasikan pada lingkungan yang korosif. Pengunaan inhibitor merupakan salah satu cara yang paling efektif untuk mencegah korosi. Namun penggunaan inhibitor terhambat karena adanya Chrom dan Arsenik. Kulit semangka memiliki kandungan L-citrulline yang memungkinkan terjadinya interaksi ionik dan sebagai inhibitor alami. Penelitian ini menganalisis pengaruh inhibitor ekstrak kulit semangka terhadap laju korosi pada baja St-37 dengan perendaman larutan H2SO4. Data hasil pengujian laju korosi menunjukkan variasi yang berbeda antara ketiga variasi konsentrasi inhibitor. Terdapat efisiensi terbesar terjadi pada konsentrasi 20% dengan perendaman 14 hari efisiensi inhibisi 61,76% kemudian efisiensi inhibisi terkecil pada konsentrasi inhibitor 15% dengan perendaman 21 hari menggunakan media korosif H2SO4 dengan nilai 34,99%. Disimpulkan bahwa penggunan inhibitor 20% paling optimal untuk menghambat laju korosi karena lapisan lebih tebal dibanding yang lain.