Pesawat N-219 merupakan pesawat angkut yang dicipatakan untuk tujuan penerbangan perintis yaitu mampu melaksanakan penerbangan pada landas pacu yang pendek untuk menjangkau daerah terpencil di seluruh wilayah Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penambahan vortex generator pada sayap akan mampu meningkatkan performa pesawat saat lepas landas dan terbang menanjak sehingga mendukung kemampuan penerbangan perintis di wilayah terpencil Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode Computational Fluid Dynamics (CFD) yaitu melalui sebuah simulasi menggunakan software yang mana dalam hal ini untuk software simulasi menggunakan Ansys Fluent dan pemodelan geometri menggunakan Solidworks3D. Jenis airfoil pesawat ialah LS(1)-0417 MOD dan bentuk vortex generator ialah rectangular yang nantinya divariasikan pada tiga posisi pasang mengacu pada referensi leading edge airfoil. Hasil yang diperoleh dari penelitian ialah penggunaan vortex generator pada sayap pesawat mampu memengaruhi nilai coefficient lift (CL) dan coefficient drag (CD) pada tiap-tiap sayap dengan Angle of Attack (AoA) mulai dari 00 , 50 , 60 , 70 , 80 , dan 90 . Pada saat terbang fase cruise sayap dengan vortex generator pada posisi pasang 15% memberikan efisiensi aerodinamis terbaik yang ditunjukkan dengan nilai lift to drag ratio sebesar 21,72306995. Sementara pada fase terbang climb sayap tanpa vortex generator lebih memberikan efisiensi aerodinamis terbaik dengan perolehan angka lift to drag ratio sebesar 26,40047327.
Copyrights © 2024