Tanaman kentang yang dibudidayakan pada lahan pola sistem agroforestry umumnya akan tumbuh dalam kondisi yang ternaungi oleh vegetasi dengan kerapatan naungan yang berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon hasil tanaman kentang (Solanum tuberosum L.) terhadap naungan. Percobaan dilakukan di lahan pertanian Blok Ledon Desa Padaawas Kecamatan Pasirwangi Kabupaten Garut ketinggian tempat 1.750 m dpl, jenis tanah ordo andisols dari bulan April sampai Juli 2023. Rancangan percobaan yang digunakan Rancangan Petak Terbagi, dengan naungan sebagai petak utama terdiri atas 4 naungan, yaitu : 0 %, naungan 25%, naungan 50 % dan naungan 75%. Kultivar sebagai anak petak terdiri atas 3 kultivar, yaitu : Granola, RGH-01 dan Medians. Hasil penelitian menunjukkan Naungan dan kultivar masing-masing secara mandiri berpengaruh nyata terhadap jumlah ubi per tanaman dan indeks panen. Naungan 25 % menunjukkan hasil terbaik terhadap semua parameter pengamatan. Kultivar Medians menunjukkan hasil terbaik terhadap semua parameter pengamatan
Copyrights © 2024