Stres kerja menjadi salah satu penyebab utama terjadinya penyakit mental. Secara global, sekitar 3 juta pekerja mengeluhkan masalah stres kerja, dan prevalensi stres kerja bervariasi antara 30 % - 52,5 %. Salah satu akibat dari stres kerja adalah memicu terjadinya disfungsi ereksi. Tujuan: Menganalisis hubungan antara stres kerja dengan disfungsi ereksi pada sopir angkutan umum di Terminal Malalayang Manado tahun 2024. Metode: Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif yang bersifat survei analitik dengan desain penelitian cross sectional study. Teknik pengambilan sampel menggunakan consecutive sampling dan instrumen penelitian menggunakan kuesioner Perceived Stress Scale (PSS) untuk menilai tingkat stres dan kuesioner International Index of Erectile Function (IIEF – 5) untuk menilai derajat disfungsi ereksi. Hasil: Dari 86 sampel yang diteliti, terdapat 64 responden (74,4 %) yang mengalami disfungsi ereksi. Responden dengan disfungsi ereksi terbanyak berada pada kelompok stres kerja derajat sedang (46,5 %). Kelompok dengan derajat disfungsi ereksi ringan memiliki persentase tertinggi (29,0 %). Analisis data menggunakan uji Chi-square didapatkan p-value = 0,013 (p ≤ 0,05). Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara stres kerja dengan disfungsi ereksi pada sopir angkutan umum di Terminal Malalayang Manado Tahun 2024.
Copyrights © 2025