Penelitian ini bertujuan mengungkap fungsi tanda bahasa di ruang publik merepresentasi pluralisme agama melalui analisis lanskap linguistik (LL). Penelitian ini menggunakan metode kualitatif-deskriptif dengan observasi langsung, wawancara, dan dokumentasi pada tiga Kampung Toleransi di Kota Bandung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan bahasa dalam tanda-tanda publik, seperti papan informasi, spanduk, nama tempat ibadah, dan graffiti, mencerminkan keberagaman dan harmoni antarumat beragama. Penggunaan bahasa Indonesia tampil dominan di semua kategori tanda Bahasa. Fungsi informatif dan simbolik dari elemen linguistik ini menegaskan peran bahasa Indonesia sebagai medium inklusivitas, sementara transliterasi dan penggunaan bahasa multikultural mengindikasikan keterbukaan terhadap komunitas lokal dan internasional. Dengan mengintegrasikan elemen lokal, nasional, dan global, Kampung Toleransi menjadi model ruang publik yang mempromosikan dialog antaragama dan memperkuat stabilitas sosial. Studi ini memberikan kontribusi pada pengembangan kebijakan ruang publik yang lebih inklusif dalam masyarakat multikultural.
Copyrights © 2024