Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa kelas XI IA 3 SMA Negeri 7 Semarang melalui penerapan metode pembelajaran studi kasus berbantuan modul. Peningkatan keterampilan berpikir kritis dianalisis melalui beberapa tahapan dalam siklus-siklus tindakan. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu metode tes, observasi, angket, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan keterampilan berpikir kritis siswa secara klasikal pada siklus I sebesar 66,7% dengan nilai rata-rata kemampuan kognitif 77,46, sedangkan pada siklus II meningkat menjadi 83% dengan nilai rata-rata 85,00, dan pada siklus II meningkat menjadi 90% dengan nilai rata-rata 85,22. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kimia melalui penerapan metode pembelajaran studi kasus berbantuan modul dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan meningkatkan semangat belajar siswa. Pelajaran kimia senantiasa berkaitan dengan menganalisis dan menyelesaikan kasus-kasus, melalui metodepembelajaran studi kasus siswa dapat belajar tentang bagaimana memecahkan suatu masalah. Sedangkan modul yang digunakan dapat memberikan pengalaman kepada siswa dalam proses belajar mengajar, yaitu kegiatan belajar mengajar dengan memberikan tugas sesuai dengan aturan dan mencakup petunjuk, tujuan, serta materi pelajaran dan evaluasinya. Oleh karena itu, modul dapat menjadi salah satu media mandiri yang membantu siswa dalam memahami materi pelajaran
Copyrights © 2014