Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD) di Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat merupakan alat strategis dalam mendukung transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah. Penelitian ini bertujuan mengetahui efektivitas penggunaan SIPD melalui enam dimensi menurut model McLean & Delone tahun 2003 yang terdiri dari kualitas informasi, kualitas sistem, kualitas pelayanan, kegunaan, kepuasan pengguna, dan manfaat bersih. Pendekatan deskriptif kualitatif digunakan dengan pengumpulan data melalui wawancara dan observasi terhadap pengguna SIPD di lingkungan Sekretariat DPRD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa SIPD telah membantu pengelolaan data keuangan secara terstruktur dan meningkatkan efisiensi administrasi. Namun, kendala seperti kesalahan input manual, keterbatasan fitur dibandingkan aplikasi sebelumnya (SIPKD), ketidakstabilan server, dan kurangnya integrasi sistem masih menghambat efektivitasnya. Tantangan semakin besar dengan implementasi SIPD RI pada tahun 2025, yang membutuhkan proses transisi manual dan kesiapan pengguna. Dalam engoptimalkan pengelolaan keuangan menggunakan SIPD memerlukan peningkatan sistem, integrasi fitur, pelatihan intensif, serta penyediaan dukungan teknis yang responsif dan berkelanjutan. The Regional Government Information System (Sistem Informasi Pemerintah Daerah or SIPD) at the Secretariat of the Regional House of Representatives (DPRD) of West Java Province is a strategic tool to support transparency and accountability in regional financial management. This study aims to evaluate the effectiveness of SIPD implementation through six dimensions based on the McLean & DeLone model (2003), which include information quality, system quality, service quality, use, user satisfaction, and net benefits. A qualitative descriptive approach was employed, with data collected through interviews and observations of SIPD users within the DPRD Secretariat. The findings indicate that SIPD has facilitated structured financial data management and improved administrative efficiency. However, challenges such as manual input errors, feature limitations compared to the previous application (SIPKD), server instability, and lack of system integration still hinder its effectiveness. The challenges are expected to increase with the implementation of SIPD RI in 2025, which requires a manual transition process and user readiness. Optimizing financial management using SIPD requires system improvements, feature integration, intensive training, and responsive and sustainable technical support.
Copyrights © 2024