Era digital membawa perubahan signifikan dalam cara pembelajaran dilakukan, termasuk dalam pendidikan agama Islam (PAI). Namun, tantangan utama yang dihadapi adalah rendahnya retensi belajar siswa akibat informasi yang terlalu padat dan kurangnya interaktivitas dalam metode pembelajaran konvensional. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi implementasi model microlearning sebagai pendekatan inovatif untuk meningkatkan retensi belajar PAI di MAN 1 Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain eksperimen semu (quasi-experimental). Sampel penelitian terdiri dari dua kelompok siswa kelas XI, yaitu kelompok eksperimen yang diberikan pembelajaran menggunakan microlearning, dan kelompok kontrol yang menggunakan metode pembelajaran konvensional. Data dikumpulkan melalui tes retensi belajar, angket, dan observasi. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji-t untuk menentukan perbedaan signifikan antara kedua kelompok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model microlearning secara signifikan meningkatkan retensi belajar siswa dibandingkan dengan metode pembelajaran konvensional (p < 0,05). Siswa yang belajar menggunakan microlearning juga menunjukkan peningkatan motivasi dan minat belajar, yang tercermin dalam tingginya tingkat partisipasi selama proses pembelajaran. Implikasi dari penelitian ini adalah bahwa microlearning dapat menjadi solusi efektif untuk meningkatkan kualitas pembelajaran PAI, khususnya di era digital yang menuntut pembelajaran yang fleksibel dan adaptif. Temuan ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi pendidik dan pengambil kebijakan dalam merancang strategi pembelajaran yang relevan dan berbasis teknologi untuk pendidikan agama di masa depan. Kata kunci: microlearning era digital, retensi belajar, Pendidikan Agama Islam
Copyrights © 2024