Penduduk Indonesia cenderung memiliki permasalahan pernikahan di era teknologi. Muncul kasus permasalahan yang terjadi tidak sedikit diantara pasangan suami istri bertengkar, saling membenci, tidak ada kepedulian, sikap acuh tak acuh, hilangnya cinta dan kasih sayang. Permasalahan demikian dapat menjadi kekeliruan besar terhadap tujuan dari pernikahan Menjalani kehidupan rumah tangga memiliki permasalahan dari aspek pribadi, sosial ekonomi dan budaya. Tujuan penelitian ini untuk memberikan wawasan keilmuan terhadap pernikahan dan memberikan makna sesungguhnya dari kehidupan pernikahan era technologi. Metodologi penelitian dengan pendekatan kualitatif desain study kasus. Metode penggumpulan data yaitu observasi non partisipan, wawancara non terstruktur, dengan teknik analisis data triangulasi sumber. Hasil penelitian mendeskripsikan bahwa kehidupan pada ranah rumah tangga memiliki konsep dan cara pandang berbeda antara individu satu dengan individu lain. Salah satu cara terdepan dari siklus pernikahan untuk beribadah kepada Tuhan YME dan mewujudkan keluarga harmonis. Pernikahan diawal berjalan baik tanpa ada permasalahan. Seiring berjalannya waktu pernikahan NH menjadi bermasalah dan berhasil mencapai persidangan hingga pada akhirnya bercerai. NH merasa kehidupannya tidak dicukupi oleh suami, NH mengalami kekerasan secara fisik dilakukan sebanyak 3/4 kali. Dapat dirasakan NH karena memiliki banyak tekanan secara mental sehingga NH memutuskan gugatan cerai ke PA (Pengadilan Agama).
Copyrights © 2023