Kejadian pandemi penyakit yang disebabkan oleh virus corona (COVID-19) telah mengubah interaksi sosial dan organisasi termasuk di sektor pendidikan. Pemerintah melalui kementerian pendidikan dan kebudayaan juga mengubah sistem pembeajaran tatap muka menjadi belajar dari rumah secara daring yang menggunakan gadget sebagai alat bantu pembelajaran. Hal ini menimbulkan dampak positif dan negatif bagi anak sebagai peserta didik, orangtua, dan guru. Artikel ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana tantangan guru dan orangtua dalam peran digital parenting untuk pengembangan kognitif anak usia dini. Metode penulisan artikel adalah studi pustaka yaitu dengan melakukan review literatur dan jurnal ilmiah tiga tahun terakhir tentang peran orangtua dan guru, pendidikan anak usia dini, media pembelajaran, dan kejadian pandemi di Indonesia. Hasil studi pustaka memberikan penjelasan bahwa bagi anak yang menggunakan gadget dengan durasi waktu kurang dari 30 menit perhari dapat merasakan dampak positif dari penggunaan gadget antara lain anak lebih mudah mendapatkan pengetahuan baru, lebih mudah mencerna dan memperkaya kosakata baru, serta mendapatkan stimulasi-stimulasi baru yang didapat melalui tontonan seperti gerak dan lagu anak-anak. Namun jika anak menggunakan gadget dengan durasi lebih dari 3 jam perhari maka hal itu dapat membawa hal negatif bagi anak terutama untuk kognitifnya seperti penurunan konsentrasi, kehilangan fokus, malas belajar dan menulis, serta mengalami penurunan prestasi belajar.
Copyrights © 2022