Penelitian ini menganalisis determinan garis kemiskinan di Provinsi Banten, Indonesia, selama periode 2013-2023, dengan fokus pada hubungan antara upah minimum, tingkat pengangguran, dan pertumbuhan ekonomi. Menggunakan analisis time series dengan regresi linier berganda, penelitian ini menerapkan prosedur diagnostik komprehensif termasuk pengujian asumsi klasik. Hasil penelitian menunjukkan hubungan positif signifikan antara upah minimum dan garis kemiskinan (b = 0,181, p 0,01), sementara tingkat pengangguran dan pertumbuhan ekonomi menunjukkan pengaruh yang kurang signifikan. Model menunjukkan daya explanatori yang kuat dengan R-squared = 0,966, mengindikasikan bahwa 96,6% variasi garis kemiskinan dapat dijelaskan oleh variabel yang diteliti. Penelitian ini berkontribusi pada kebijakan ekonomi regional dengan menyediakan bukti empiris tentang determinan garis kemiskinan di kawasan industri, menyarankan perlunya kebijakan upah minimum yang terkalibrasi dan strategi pembangunan yang terarah.
Copyrights © 2024