Kinerja karyawan adalah penentu penting dari keberhasilan organisasi, terutama di bidang yang sangat teknis seperti pelatihan penerbangan. Penelitian ini menyelidiki dampak dari lingkungan kerja dan kompetensi terhadap kinerja karyawan, dengan budaya kerja sebagai variabel mediasi, pada divisi simulator di sebuah lembaga pelatihan penerbangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah budaya kerja memperkuat hubungan kompetensi-kinerja dan apakah lingkungan kerja secara signifikan mempengaruhi kinerja. Pendekatan penelitian kuantitatif digunakan, dengan menggunakan data survei dari 40 karyawan di divisi simulator. Analisis jalur dilakukan untuk menilai hubungan langsung dan hubungan mediasi antar variabel. Instrumen pengukuran divalidasi melalui uji reliabilitas Cronbach's alpha, dan analisis statistik dilakukan dengan menggunakan SPSS 25. Analisis regresi digunakan untuk menguji pengaruh langsung, sementara model mediasi Baron dan Kenny diterapkan untuk mengevaluasi peran budaya kerja sebagai variabel mediasi. Temuan menunjukkan bahwa kompetensi memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap kinerja karyawan, yang menegaskan bahwa karyawan yang terlatih dengan baik menunjukkan efisiensi dan akurasi operasional yang lebih tinggi. Namun, lingkungan kerja tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan, yang menunjukkan bahwa prosedur operasional yang terstruktur dan kompetensi memainkan peran yang lebih dominan. Selain itu, studi ini menemukan bahwa budaya kerja secara signifikan memediasi hubungan antara kompetensi dan kinerja, menyoroti pentingnya budaya kerja sebagai mekanisme penguat. Hasil ini sejalan dengan literatur HRM yang ada, yang menunjukkan bahwa budaya organisasi memperkuat manfaat kompetensi tenaga kerja. Temuan ini memiliki implikasi teoritis dan praktis. Secara teoritis, penelitian ini memperluas kerangka kerja manajemen sumber daya manusia dengan memberikan bukti empiris tentang peran mediasi budaya kerja dalam model kinerja berbasis kompetensi. Secara praktis, penelitian ini memberikan rekomendasi strategis bagi lembaga pelatihan penerbangan, dengan menekankan integrasi program pengembangan budaya kerja dengan pelatihan kompetensi untuk mengoptimalkan efisiensi tenaga kerja. Penelitian di masa depan harus mengeksplorasi faktor moderasi tambahan seperti gaya kepemimpinan dan kemajuan teknologi untuk lebih menyempurnakan strategi optimalisasi tenaga kerja di industri penerbangan dan industri terstruktur serupa.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024