Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Stakeholder’s Perceptions about Sustainable Tourism in The Main Attraction of Banda Aceh Halal Tourism (Baiturrahman Great Mosque) Muhammad Baiquni; Heriani Heriani
E-Journal of Tourism Volume 8 Number 1 (March 2021)
Publisher : Centre of Excellence in Tourism Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24922/eot.v8i1.68442

Abstract

Mosque is place of worship as well as religious symbols that have religious and social aspects. The aspects can be used as places of worship, while social aspects are referred to as places of community activity, places of learning, cultural development, art of building, even in times of war for Acehnese fighters. But in the current era of globalization, mosques are no longer a place of worship, but also a tourist destination for both Muslims and non-Muslims. There are three the main halal tourism destinations Indonesia, they are West Sumatra, West Nusa Tenggara and Aceh Province . The addition of material directly is very important, especially in terms of control and physical appearance of the mosque. The Baiturrahman Mosque in Banda Aceh is one of them, since 2015 major improvements have been made enough to restore the face of the historic mosque. This study is a case study that tries to explore the in-depth perspective of several informants regarding sustainable tourism, focusing on mosques as halal tourism attractions. Data collection techniques used are observation, in-depth interviews, and documentation. This research is expected to be able to find out (a) the attraction of Baiturrahman Great Mosque (b) to explore the deep perspectives of stakeholders regarding sustainable tourism, in this case concerning the Baiturrahman Mosque as the main attraction of Halal tourism in Banda Aceh. The results of this could be as input and consideration for the development of halal tourism, especially the development of tourism in other mosques in Aceh Province and Indonesia. Keywords: Stakeholders, Attraction, Halal Tourism, Sustainable Tourism
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM UPAYA PENCEGAHAN PENYEBARAN COVID-19 DENGAN PENERAPAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA DI AREA BERMAIN BALITA LINGKUNGAN RW 014 KELURAHAN SERUA, CIPUTAT Heriani Heriani; Trini Prastati; Rahmad Purnama; Tutisiana Silawati; Faizal Madya; Alfiatun Ni mah
Diseminasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 4 No. 1A (2022)
Publisher : Pusat Pengabdian kepada Masyarakat- LPPM Universitas Terbuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33830/diseminasiabdimas.v4i1A.2968

Abstract

Memasuki era Kebiasaan Baru (New normal) ini, aktivitas masyarakat perlahan kembali seperti sebelum pandemi dengan syarat protokol kesehatan harus selalu diperhatikan, dijalankan, dan ditaati. Para balita yang sudah mulai bosan bermain di dalam rumah, ingin bermain di luar rumah. Namun lingkungan pemukiman rumah belum mendukung dikarenaka tidak tersedia arena bermain yang dapat menjadi wahana bagi balita untuk bermain sambil belajar, belajar bergaul dengan kawan sebaya, belajar berinteraksi dengan kawan sebaya sambil menggunakan sarana/alat permainan, dan belajar mandiri dalam bermain sambil diawasi Ayah, Bunda, atau Pengasuh. Melalui Program Pengabdian Masyarakat ini, tim mencoba untuk membantu masyarakat mewujudkan kebutuhan akan ruang bermain anak yang dilengkapi dengan fasilitas penunjang protokol Kesehatan untuk mencegah Penyebaran Covid-19 yang ramah lingkungan dan ramah penyandang disabilitas berupa tempat cuci tangan otomatis (Touch less) bertenaga surya. Selain membantu dalam menyediakan alat teknologi tepat guna tersebut, Pengabdian kepada Masyarakat ini juga akan melakukan sosialisasi mengenai protokol kesehatan dan pentingnya waktu bermain kepada anak-anak dan orang tua di lingkungan RW 014 Bukit Nusa Indah, Kelurahan Serua, Ciputat, Kota Tangerang Selatan.
PEMETAAN POTENSI BENCANA PARTISIPATIF DAN PELATIHAN MITIGASI BENCANA BAGI POKDARWIS PAYO NATURE DI KELURAHAN TANAH GARAM, KECAMATAN LUBUK SIKARAH, KOTA SOLOK Retnaningtyas Susanti; Fitriana Syahar; Heriani Heriani; Dewi Ramadhan
Diseminasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 4 No. 1A (2022)
Publisher : Pusat Pengabdian kepada Masyarakat- LPPM Universitas Terbuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33830/diseminasiabdimas.v4i1A.2976

Abstract

Mapping of potential disasters in a participatory manner supported by disaster mitigation training is a service activity that is very useful for Pokdarwis Payo Nature. This service program can improve soft skills and Pokdarwis in mapping potential disasters, and improve hard skills in disaster mitigation. Increasing the skills of Pokdarwis members can help create peace and comfort for people's lives, as well as security for tourists who visit. The method used is participatory training, knowledge transfer from the companion team is carried out by direct practice with Pokdarwis and the community. The activity lasted for 5 months with the offline training method, the service team came directly to the Payo Area service object. Pemetaan potensi bencana secara partisipatif yang didukung dengan pelatihan mitigasi bencana merupakan kegiatan pengabdian yang sangat bermanfaat bagi Pokdarwis Payo Nature. Program pengabdian ini dilakukan untuk meningkatkan soft skill pokdarwis dalam memetakan potensi bencana, dan meningkatkan hard skill dalam melakukan mitigasi bencana. Peningkatan skill pada anggota Pokdarwis tersebut dapat membantu menciptakan ketentraman dan kenyamanan bagi kehidupan masyarakat, sekaligus keamanan bagi wisatawan yang melakukan kunjungan. Metode yang digunakan adalah pelatihan partisipatif, transfer ilmu dari tim pendamping yang dilaksanakan dengan praktek langsung bersama pokdarwis dan masyarakat. Kegiatan berlangsung selama 5 bulan dengan metode pelatihan luar jaringan (luring), tim pengabdi datang secara langsung di objek pengabdian Kawasan Payo. Hasil pengabdian berupa peningkatan kemampuan pokdarwis dalam melakukan mitigasi bencana dan memetakan potensi bencana di wilayahnya. Kemampuan ini tidak hanya dapat dimanfaatkan ketika terjadi bencana, tetapi sepanjang masa, bukan hanya untuk melindungi wisatawan, tetapi juga seluruh masyarakat di Kawasan Payo, Kelurahan Tanah Garam, Kecamatan Lubuk Sikarah, Kota Solok, Provinsi Sumatera Barat.
Pengaruh Penempatan, Kompetensi Pegawai, dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Dinas Perhubungan Kota Tarakan Hariyanto Sudibyo; Conchita V. Latupapua; Heriani Heriani
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Syntax Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36418/syntax-literate.v7i10.13314

Abstract

Dalam penelitian ini penyelenggaran organisasi pemerintah khususnya kinerja organisasi pegawai Dinas Perhubungan Kota Tarakan, mengalami penurunan kinerja. Dari permasalahan ini maka penulis akan menguji dan mengumpulan data survei dengan pendekatan kuantitatif terhadap kinerja pegawai, Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui seberapa besar hubungan pengaruh penempatan, kompetensi pegawai dan disiplin kerja pegawai terhadap kinerja berdasarkan target kinerja yang tidak tercapainya pada Dinas Perhubungan Kota Tarakan pada Tahun 2022, Penelitian ini juga mengunakan eksplanatif penelitian yang dilakukan survey penyebaran kuesioner kemudian mengolah dan mengalisis data yang diproleh mengunakan metode statistik dalam rangka menunjang bahasan dalam penelitian, untuk menjawab dan memecahkan inti persoalan.Berdasarkan hasil penelitian observasi. pengumpulan data dilakukan dengan beberapa daftar pertanyaan (questionnaire) dan studi dokumentasi.Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan responden penelitian berjumlah 53 responden, Pengolahan data menggunakan perangkat lunak SPSS versi 23, Adapun teknik analisis data dengan menggunakan uji validitas, uji reabilitas, uji asumsi klasik, analisis regresi linier berganda, pengujian hipotesis, serta koefisien determinasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan penempatan, kompetensi pegawai, dan disiplin kerja berpengaruh terhadap kinerja pegawai, Secara parsial variabel penempatan, lebih dominan dari variable kompetensi pegawai,dan variabel disiplin kerja pegawai karena nilai koefisen regresi (0.421) lebih besar dari kompetensi pegawai (0.305) dan disiplin kerja pegawai (0.143).
MENAVIGASI KINERJA DALAM PELATIHAN PENERBANGAN: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI, BUDAYA KERJA, DAN EFISIENSI ORGANISASI Aji Akhidah Dihargi; Isti Fadah; Heriani Heriani
Journal of Economic, Bussines and Accounting (COSTING) Vol. 7 No. 6 (2024): COSTING : Journal of Economic, Bussines and Accounting
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31539/costing.v7i6.14481

Abstract

Kinerja karyawan adalah penentu penting dari keberhasilan organisasi, terutama di bidang yang sangat teknis seperti pelatihan penerbangan. Penelitian ini menyelidiki dampak dari lingkungan kerja dan kompetensi terhadap kinerja karyawan, dengan budaya kerja sebagai variabel mediasi, pada divisi simulator di sebuah lembaga pelatihan penerbangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah budaya kerja memperkuat hubungan kompetensi-kinerja dan apakah lingkungan kerja secara signifikan mempengaruhi kinerja. Pendekatan penelitian kuantitatif digunakan, dengan menggunakan data survei dari 40 karyawan di divisi simulator. Analisis jalur dilakukan untuk menilai hubungan langsung dan hubungan mediasi antar variabel. Instrumen pengukuran divalidasi melalui uji reliabilitas Cronbach's alpha, dan analisis statistik dilakukan dengan menggunakan SPSS 25. Analisis regresi digunakan untuk menguji pengaruh langsung, sementara model mediasi Baron dan Kenny diterapkan untuk mengevaluasi peran budaya kerja sebagai variabel mediasi. Temuan menunjukkan bahwa kompetensi memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap kinerja karyawan, yang menegaskan bahwa karyawan yang terlatih dengan baik menunjukkan efisiensi dan akurasi operasional yang lebih tinggi. Namun, lingkungan kerja tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan, yang menunjukkan bahwa prosedur operasional yang terstruktur dan kompetensi memainkan peran yang lebih dominan. Selain itu, studi ini menemukan bahwa budaya kerja secara signifikan memediasi hubungan antara kompetensi dan kinerja, menyoroti pentingnya budaya kerja sebagai mekanisme penguat. Hasil ini sejalan dengan literatur HRM yang ada, yang menunjukkan bahwa budaya organisasi memperkuat manfaat kompetensi tenaga kerja. Temuan ini memiliki implikasi teoritis dan praktis. Secara teoritis, penelitian ini memperluas kerangka kerja manajemen sumber daya manusia dengan memberikan bukti empiris tentang peran mediasi budaya kerja dalam model kinerja berbasis kompetensi. Secara praktis, penelitian ini memberikan rekomendasi strategis bagi lembaga pelatihan penerbangan, dengan menekankan integrasi program pengembangan budaya kerja dengan pelatihan kompetensi untuk mengoptimalkan efisiensi tenaga kerja. Penelitian di masa depan harus mengeksplorasi faktor moderasi tambahan seperti gaya kepemimpinan dan kemajuan teknologi untuk lebih menyempurnakan strategi optimalisasi tenaga kerja di industri penerbangan dan industri terstruktur serupa.