Prevalensi penggunaan smartphone terus meningkat khususnya di Gorontalo berjumlah 362.752 orang yang berumur 15- 25 tahun merupakan pengguna smartphone aktif dengan sebagian besar dari jumlah tersebut adalah mahasiswa. Prevalensi neck pain di Indonesia pada usia 18-35 tahun sebesar 66%, dan Provinsi Gorontalo sebear 10,82% pada rentang usia 15-24 tahun. Nyeri leher merupakan nyeri yang dialami dari pangkal kepala (occiput) sampai bagian atas punggung dan meluas kebatas luar dan atas tulang belikat (skapula). Faktor yang mempengaruhi nyeri leher yakni durasi penggunaan smartphone.Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui hubungan durasi penggunaan smartphone dengan kejadian neck pain (nyeri leher) pada mahaiswa baru jurusan Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri Gorontalo. Metode penelitian menggunakan observasional analitik dengan desain Cross Sectional. Populasi penelitian mahasiswa baru jurusan Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri Gorontalo dengan jumlah 111 mahasiswa, dengan teknik Purposive sampling didapatkan sampel penelitian berjumlah 87 orang mahasiwa. Hasil penelitian menunjukkan responden dengan durasi penggunaan smartphone lebih dari 6 jam sebanyak 48 responden (55,2%), 29 responden (33,3%) dengan durasi penggunaan smartphone 3-6 jam, responden dengan durasi penggunaan 2-4 jam sebanyak 10 responden (11,5% dan responden dengan skala nyeri leher skala ringan sebanyak 69 responden (77,0%), 16 responden (18,4%) dengan skala nyeri sedang dan 4 responden (4,6%) dengan skala nyeri berat. Hasil uji spearman rank diperoleh nilai signifikansi dengan nilai p=value 0,032 (<0,05) dengan nilai koefisien korelasi 0,231 sehingga disimpulkan ada hubungan antara durasi penggunaan smartphone dengan kejadian neck pain (nyeri leher) pada mahasiswa baru jurusan Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri Gorontalo. Disarankan kepada mahasiswa untuk memperhatikan waktu penggunaan smartphone agar tidak berlebihan sehingga dapat mencegah kejadian neck pain (nyeri leher).
Copyrights © 2025