Prediabetes adalah periode emas untuk mencegah dan mengurangi progresivitas menjadi diabetes melitus. Terdapat banyak faktor yang berkontribusi pada peningktan risiko prediabetes remaja. Kebiasaan sehat yang dibentuk selama masa remaja, seperti pola makan seimbang dan aktivitas fisik yang teratur, dapat mengurangi risiko penyakit kronis di kemudian hari. Pola makan yang tidak sehat termasuk konsumsi sugar-sweetened beverages banyak digemari oleh remaja. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan pendekatan cross-sectional. Sampel terdiri dari 77 remaja di wilayah Kota Tangerang Selatan yang dipilih melalui teknik accidental sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner dan dianalisis dengan uji chi-square untuk menguji hubungan antara variabel Pengetahuan tentang DM (DKQ-24), Perilaku Sendetari (SBQ), dan Konsumsi Sugar-sweetened Beverages (BEVQ-15) terhadap risiko prediabetes, yang diukur dengan IMT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 48,1% responden mengonsumsi SSBs dalam jumlah tinggi, sementara 51,9% mengonsumsinya dalam jumlah rendah. Dari total responden, 15,6% teridentifikasi mengalami prediabetes. Terdapat hubungan signifikan antara konsumsi SSBs dan risiko prediabetes, di mana responden yang mengonsumsi SSBs dalam jumlah tinggi memiliki kemungkinan 18,8 kali lebih besar untuk mengalami prediabetes dibandingkan dengan mereka yang mengonsumsi SSBs dalam jumlah rendah (p < 0,001). Oleh karena itu, penting untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan remaja mengenai faktor-faktor risiko ini.
Copyrights © 2025