Kemiskinan tetap menjadi isu utama di Indonesia, termasuk di perkotaan, yang tercermin dari kondisi keluarga dhuafa seperti Budeh Tumbar, seorang janda berusia 59 tahun yang mengelola warung sembako kecil sebagai satu-satunya sumber penghasilan. Program pemberdayaan ini dirancang untuk meningkatkan kemandirian ekonomi melalui pemberian modal usaha, pelatihan pengelolaan keuangan, dan strategi promosi. Metode yang digunakan mencakup survei kondisi, wawancara mendalam, pelatihan manajemen usaha, serta pemberian dukungan modal dan alat promosi. Hasil program menunjukkan peningkatan signifikan dalam berbagai aspek. Pendapatan bulanan mitra naik dari Rp700.000 menjadi Rp1.200.000, jumlah produk bertambah dari 10 menjadi 20 jenis, dan pengeluaran bulanan turun dari Rp1.800.000 menjadi Rp1.500.000 karena manajemen keuangan yang lebih baik. Pelatihan pengelolaan keuangan memberikan keterampilan dalam mencatat pemasukan dan pengeluaran harian, sementara promosi seperti pemasangan banner meningkatkan daya tarik warung terhadap pelanggan baru. Program ini memberikan dampak positif tidak hanya secara ekonomi tetapi juga sosial, seperti peningkatan rasa percaya diri dan partisipasi aktif mitra. Implikasi program mencakup keberlanjutan usaha kecil serta peluang pengembangan melalui jaringan pemasaran yang lebih luas. Kesimpulannya, intervensi berbasis pemberdayaan ekonomi ini terbukti efektif dalam meningkatkan kualitas hidup keluarga dhuafa dan layak dijadikan model bagi program pemberdayaan serupa di masa depan.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025