Pendahuluan: gangguan perkembangan anak dapat dipengaruhi oleh pola hidup yang tidak aktif, salah satunya adalah penggunaan screentime. Studi pendahuluan di Puskesmas Wonodadi Blitar menunjukkan 275 anak usia 3-5 tahun, dengan gangguan perkembangan seperti gangguan bicara bahasa (19 anak), gangguan mental emosional (2 anak), gangguan motorik (4 anak), gangguan sosialisasi mandiri (9 anak), dan gangguan lainnya (3 anak). Tujuan: penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan lamanya durasi screentime pada usia 5 tahun terhadap perkembangan anak. Metode: penelitian ini menggunakan desain observasi analitik dengan pendekatan cross-sectional. Populasi penelitian adalah ibu yang memiliki anak usia 5 tahun di wilayah kerja Puskesmas Wonodadi pada September-Oktober 2024, sebanyak 34 orang, dengan teknik total sampling. Instrumen penelitian meliputi kuesioner screen time untuk mencatat durasi penggunaan media elektronik anak (TV, gadget, smartphone) per hari yang diisi oleh ibu, serta Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP) untuk menilai perkembangan anak usia 60, 66, dan 72 bulan. Data dianalisis menggunakan uji chi-square. Hasil: hasil menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara lamanya durasi screentime dengan perkembangan anak (p value: 0,000 α: 0,05). Sebagian besar responden memiliki durasi screentime tinggi (55,9%), dan perkembangan anak sebagian besar berada dalam kategori sesuai (73,5%). Kesimpulan: terdapat hubungan signifikan antara lamanya durasi screentime pada usia 5 tahun terhadap perkembangan anak.
Copyrights © 2025