Penelitian ini bertujuan guna mengetahui kegiatan pengembang teknologi pembelajaran bagi guru dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di SMA N 1 Padang. Penelitian ini dilatar belakangi oleh permasalah yang ditemui bahwa guru SMA N 1 yang Padang memiliki kelemahan dalam bidang teknologi sejumlah guru belum mampu dan paham dalam menggunakan berbagai perangkat teknologi yang dapat menunjang kualitas pembelajaran. Penelitian bertujuan guna mengetahui kegiatan pengembang teknologi pembelajaran bagi guru dalam peningkatkan kualitas pembelajaran di SMA N 1 Padang. Metode yang digunakan penelitian ini yaitu penelitian mix method. Instrument yang digunakan yaitu berupa wawancara dan angket. Narasumber dan responden dalam penelitian ini yaitu wakil kepala sekolah sebagai guru penggerak, guru senior dan guru muda yang paham teknologi untuk tahap wawancara dan seluruh guru yang berjumlah 56 orang sebagai responden pengisian angket. Berdasarkan hasil analisis kualitatif dapat dilihat bahwa masih banyak guru yang menemukan tantangan baik dalam mengembangan dan menggunakan media pembelajaran maupun model pembelajaran dan masih banyak guru yang tidak mendapatkan pelatihan-pelatihan atau workshop terkhususnya mengenai pengembangan media pembelajaran dan model pembelajaran di sekolah. Hanya satu guru yang memiliki jabatan sebagai guru penggerak, yang mana guru penggerak itu sendiri sangat dibutuhkan di sekolah sebagai fasilitator yang dapat memberikan pelatihan-pelatihan kepada guru lainnya baik dalam mengembangkan media atau model pembelajaran, dan lain sebagainya yang dapat menunjang kompetensi guru sehingga menghasilkan kualitas pembelajaran yang baik. Berdasarkan hasil analisis kuantitatif dilihat bahwa hasil rata-rata maupun persentase yang diperoleh pada setiap jawaban pernyataan yang diisi oleh guru sudah menunjukkan bahwa guru sudah sangat baik dalam menggunakan kegiatan analisis serta pengkajian model teknologi pembelajaran (90%), perancangan model teknologi pembelajaran (91,60%), produksi media pembelajaran (91,52%), implementasi (90,78%), pengendalian model pembelajaran (87,08%), serta evaluasi penerapan model pemanfaatan media pembelajaran (88,89%).
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2023