Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman Jakarta terdapat kapal jala jatuh berkapal yang aktvitas illegal fishing sebanyak 65 kasus. Penyebab kasus illegal fishing tersebut terjadi karena jala jatuh berkapal menangkap target tangkapan yang memiliki nilai ekonomi berupa cumi-cumi dan PPS Nizam Zachman Jakarta berhubungan langsung dengan WPP-NRI 712 yang memiliki potensi estimasi sumberdaya cumi-cumi sebesar 66.609 ton. Hal ini membuat jala jatuh berkapal yang berpangkalan PPS Nizam Zachman Jakarta tertarik menangkap cumi-cumi secara illegal fishing di WPP-NRI 712. Oleh karena itu, penelitian ini untuk menjaga keberlanjutan sumberdaya perikanan cumi-cumi di WPP-NRI 712 dari kapal jala jatuh berkapal yang illegal fishing. Tujuan penelitian ini yakni tingkat illegal fishing kapal jala jatuh berkapal > 30 GT di WPP-NRI 712 berpangkalan PPSNZJ, hubungan pengawasan dan pemantauan terhadap penanggulangan illegal fishing, kepuasan dan kepentingan nelayan kapal jala jatuh berkapal > 30 GT di WPP-NRI 712 berpangkalan PPSNZJ, dan strategi penanggulangan illegal fishing. Metode penelitian ini yakni deskriptif dengan analisisnya persentase illegal fishing, regresi linier berganda, customer satisfication index, importance and performance analysis, serta SWOT. Hasil penelitian ini yakni tingkat illegal fishing kapal jala jatuh berkapal > 30 GT di WPP-NRI 712 berpangkalan PPSNZJ sebesar 4,6 %. Hubungan pengawasan dan pemantauan terhadap penanggulangan illegal fishing sebesar 94,1. Kepuasan nelayan kapal jala jatuh berkapal > 30 GT di WPP NRI 712 berpangkalan PPSNZJ sebesar 90% dan kepentingannya sebesar 99,80%. Strategi penanggulangan illegal fishing yakni kerjasama pemerintah pusat/daerah, pelabuhan perikanan, POKMASWAS, pengadilan perikanan, Ditjen HUBLA, POLRI, TNI-AL, BAKAMLA dan seminar motivasi pegawai kapal pengawas.
Copyrights © 2024