Paparan sinar matahari secara terus menerus dapat menimbulkan efek negatif berupa perubahan warna kulit menjadi lebih gelap, rasa terbakar, bahkan sampai meningkatkan risiko kanker kulit. Penggunaan krim tabir surya merupakan salah satu solusi yang dapat dilakukan untuk mencegah kerusakan kulit. Minyak tamanu memiliki aktivitas sebagai tabir surya yang dapat mengurangi intensitas paparan sinar ultraviolet (UV) pada kulit dengan cara menyerap sinar UV. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan formulasi dan menentukan nilai SPF krim minyak tamanu (Calophyllum inophyllum L). Metode pembuatan krim minyak tamanu yaitu dengan proses peleburan dan proses emulsifikasi. Krim minyak tamanu dibuat dalam 4 formula dengan konsentrasi asam stearat dan trietanolamin meliputi F1 (19%:1%), F2 (18%:2%), F3 (17%:3%), dan F4 (16%: 4%). Evaluasi sifat sediaan krim meliputi organoleptis, homogenitas, pH, daya lekat, daya sebar, tipe krim, viskositas, daya proteksi, hedonik, iritasi, dan penentuan nilai SPF secara in vitro. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi asam stearat dan trietanolamin sebagai emulgator berpengaruh terhadap uji organoleptis, uji homogenitas, uji pH, uji daya lekat, uji daya lekat, uji daya sebar, uji tipe krim, uji viskositas, uji daya proteksi, uji hedonik, uji iritasi, dan uji SPF pada krim minyak tamanu (Calophyllum inophyllum L.). Berdasarkan persyaratan uji fisik dan nilai SPF yang tertinggi maka formula paling baik yaitu formula 2 dengan konsentrasi asam stearat dan trietanolamin (18% : 2%).
Copyrights © 2024