Kajian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan teknologi inovasi budidaya dan pengolahan lidah buaya, pengembangan usaha lidah buaya, dan merancang model pemberdayaan masyarakat sebagai upaya pengembangan usaha. Kajian ini dilaksanakan pada Bulan Desember 2021 — Juli 2022. Kajian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Penentuan lokasi dan informan dalam kajian ini menggunakan metode purposive sampling. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Pengumpulan data menggunakan metode triangulasi data dan Focus Group Discusion (FGD). Analisis data menggunakan metode Benchmarking dengan membandingkan aspek yang ingin dicapai di lokasi kajian dengan lokasi pembanding yang serupa. Rancangan pengembangan usaha menggunakan matriks Business Model Canvas (BMC). Hasil kajian menujukan bahwa terdapat enam kelemahan aspek teknologi budidaya yang perlu diadopsi dari lokasi pembanding yaitu pengelolaan lahan, penanaman, pemupukan, sanitasi, penyiraman, dan pengendalian hama penyakit. Penerapan teknologi pengolahan lidah buaya menjadi nata de aloe vera di lokasi kajian sudah sesuai. Hasil pemetaan dengan menggunakan BMC menunjukan beberapa kelemahan yang perlu ditingkatkan yaitu segmentasi pasar dan pendistribusian. Pemberdayaan masyarakat di lokasi kajian menunjukan kelemahan dalam pendampingan petani mitra dan jaminan pembelian hasil dari petani. Pada kajian ini dilakukan kegiatan penyuluhan sebagai upaya pemberdayaan masyarakat melalui perbaikan usaha tani dengan mengadopsi teknologi inovasi budidaya dari lokasi pembanding. Hasil penyuluhan menunjukan perubahan pengetahuan dengan INP 0,9 kategori tinggi, perubahan sikap dengan INP 0,8 kategori tinggi, dan perubahan keterampilan dengan INP 0,7 kategori tinggi.
Copyrights © 2022