Telah dilakukan penelitian tentang struktur dan karakteristik termal sinter silika pada mata air panas Panti, Kabupaten Pasaman. Karakterisasi termal menggunakan metode Differential Thermal Analysis (DTA) dengan suhu pemanasan maksimal 1100°C untuk melihat perubahan fasa kristalin dari sinter silika. Berdasarkan hasil uji DTA, suhu terjadinya proses endoterm hampir sama pada kedua sampel yaitu titik A pada suhu 91,9°C dan titik B 91,8°C. Silika pada titik A mengalami transisi α → β-quartz pada suhu 710,8°C selanjutnya perubahan β-quartz → β-tridymite pada suhu 848,8°C. Sampel silika pada titik B mengalami transisi fasa pada suhu yang lebih rendah dibanding titik A yaitu perubahan α → β-quartz pada suhu 523,7°C dan β-quartz → β-tridymite pada suhu 711,2°C. Titik A membutuhkan suhu yang lebih tinggi untuk berubah dari β-quartz → β-tridymite dibandingkan pada titik B. Ini mengindikasikan bahwa sampel pada titik B memiliki kandungan silika yang lebih tinggi dibandingkan titik A. Struktur sinter silika diuji menggunakan X-Ray Diffractometer (XRD). Hasil uji XRD menunjukkan bahwa sinter silika pada kedua titik memiliki fase opal-CT. Hal ini mengindikasikan bahwa sinter silika pada mata air panas panti, Pasaman memiliki usia >10.000 tahun dan aktifitas termal panas bumi daerah penelitian ini sudah ada puluhan ribu tahun. Structure and thermal characteristics of silica sinter on hot spring in Panti, Pasaman District has been investigated. The thermal characteristics used the Differential Thermal Analysis (DTA) method with a maximum heat temperature of 1100°C to see the crystalline phase changes from silica sinter. Based on DTA test, the temperature of the endothermic process is almost the same in both samples, are 91,9°C at point A and 91,8°C at point B. The change α → β-quartz at point A occurs at 710,8°C and β-quartz → β-tridymite occurs at 848,8°C. Silica sinter at point B have transitioned at temperatures lower than point A, the change α → β-quartz occurs at 523,7°C and β-quartz → β-tridymite at 711,2°C. Siica at point A requires a higher temperature to change from β-quartz → β-tridymite than that at point B, this indicates that the sample at point B has a higher silica content than point A. The silica sinter structure was tested using an X-Ray Diffractometer (XRD). The XRD results showed that the phase of silica sinters at both points is opal-CT. It indicates that silica sinters at the hotspring in Panti, Pasaman has an age >10,000 years and the geothermal thermal activity of this research area has existed for tens of thousands of years.
Copyrights © 2020