Kelimpahan plankton yang tinggi dapat menjadi indikator kesuburan perairan dan dimanfaatkan sebagai penentu lokasi daerah penangkapan ikan (fishing ground). Daerah penangkapan ikan dapat diidentifikasi berdasarkan keberadaan dan jumlah gerombolan ikan di suatu perairan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis distribusi spasial fitoplankton, zooplankton, dan klorofil-a guna menentukan zona potensial daerah penangkapan ikan. Penelitian dilakukan pada Maret 2024 di perairan Gili Trawangan dengan 12 titik stasiun pengambilan sampel. Penentuan lokasi sampel menggunakan metode purposive sampling berdasarkan karakteristik perairan, dengan fokus pada area yang memiliki kelimpahan plankton dan klorofil-a yang tinggi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perairan bagian selatan Gili Trawangan, khususnya Stasiun 03 dan 05, memiliki potensi tinggi sebagai zona daerah penangkapan ikan karena tingginya kelimpahan fitoplankton, zooplankton, dan klorofil-a. Hal serupa juga ditemukan pada Stasiun 09 di perairan timur Gili Trawangan, yang memiliki kelimpahan tertinggi dari seluruh parameter yang diukur. Namun, lokasi ini berada di sekitar kawasan pelabuhan sehingga kurang sesuai untuk kegiatan perikanan. Secara keseluruhan, perairan Gili Trawangan memenuhi kriteria sebagai zona potensial daerah penangkapan ikan karena tingginya kelimpahan plankton yang berperan sebagai sumber makanan utama bagi ikan. Jenis plankton yang paling dominan di perairan ini antara lain Coscinodiscus sp., Rhizosolenia sp., dan Nauplius sp.. Semakin tinggi kelimpahan plankton di suatu perairan, semakin tinggi produktivitas perairan tersebut, yang berdampak pada meningkatnya jumlah ikan yang tersedia.
Copyrights © 2024