Kawasan Konservasi Perairan Kabupaten Kayong Utara bertujuan untuk melindungi dan memanfaatkan sumber daya perikanan secara berkelanjutan, termasuk udang penaeid, pesut, dan ekosistem mangrove. Pengelolaan yang efektif memerlukan data spasial mengenai target konservasi guna mendukung perencanaan dan evaluasi yang komprehensif. Penelitian ini menganalisis hubungan antara indeks vegetasi mangrove (NDVI) dari citra satelit dengan produksi ikan di kawasan konservasi menggunakan pendekatan produktivitas mangrove. Penelitian ini terdiri dari empat tahapan: (i) analisis stok dan produksi ikan dengan model produktivitas mangrove, (ii) analisis korelasi antara produksi ikan dan kondisi mangrove, (iii) pengukuran parameter fisikokimia perairan, serta (iv) analisis korelasi antara faktor fisikokimia perairan dan produksi ikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata produksi serasah mangrove mencapai 2,09±0,86 g berat kering/m²/hari atau 8,42±3,47 ton/ha/tahun, sementara produksi ikan berkisar antara 190,17–690,28 kg/ha/tahun dengan rata-rata 448,82±185,61 kg/ha/tahun. Terdapat korelasi positif sedang antara NDVI dan produksi ikan (r = 0,51), sedangkan parameter Dissolved Oxygen (DO) dan Muatan Padatan Tersuspensi (MPT) menunjukkan korelasi negatif terhadap produksi ikan (r = -0,65 dan -0,57). Hasil penelitian ini menegaskan peran penting ekosistem mangrove dalam mendukung produktivitas perikanan. Oleh karena itu, upaya konservasi mangrove perlu diperkuat guna menjaga keseimbangan ekosistem dan keberlanjutan sumber daya perikanan.
Copyrights © 2024