Kanker payudara merupakan salah satu penyakit keganasan yang paling sering menyerang wanita dan menjadi penyebab kematian utama akibat kanker di dunia. Di Indonesia, insiden kanker payudara menduduki peringkat kedua setelah kanker serviks, dengan angka kejadian yang terus meningkat. Kanker ini berasal dari jaringan epitel duktus atau lobulus payudara, yang dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya. Penyebab tingginya angka kejadian kanker payudara antara lain adalah kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya deteksi dini, keterbatasan pengetahuan tentang gejala dan faktor risiko, serta perubahan gaya hidup yang tidak sehat. Upaya deteksi dini seperti Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) dan mammografi sangat penting untuk mendeteksi keberadaan kanker pada tahap awal. Pengabdian Masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang deteksi dini kanker payudara melalui program penyuluhan yang dilaksanakan di Pimpinan Ranting Aisyiyah (PRA) Nogotirto. Metode yang digunakan dalam program ini melibatkan penyuluhan interaktif dengan ceramah dan diskusi, dilengkapi dengan media edukasi seperti poster, presentasi PowerPoint, dan video. Kegiatan ini mencakup survei awal untuk memahami tingkat pengetahuan peserta, penyampaian materi, serta evaluasi melalui pre-test dan post-test untuk menilai peningkatan pemahaman peserta. Hasil penyuluhan menunjukkan nilai pre test sebesar 65% dan setelah dilakukan penyuluhan, kemudian dilakukan post test, nilai post test meningkat menjadi 85%. Terjadi peningkatan sebesar 20%. Peningkatan signifikan dalam pemahaman peserta tentang gejala, faktor risiko, dan langkah-langkah deteksi dini kanker payudara. Peserta mampu menjelaskan ulang materi yang disampaikan dengan benar, menunjukkan efektivitas pendekatan edukatif ini dalam meningkatkan kesadaran kesehatan. Kesimpulannya, penyuluhan ini berhasil meningkatkan kesadaran dan pengetahuan ibu-ibu PRA Nogotirto tentang deteksi dini kanker payudara. Dengan pemahaman yang lebih baik, diharapkan mereka dapat rutin melakukan SADARI dan lebih waspada terhadap kesehatan payudara mereka.
Copyrights © 2025