Marinade
Vol 7 No 01 (2024): April, 2024

ANALISIS MUTU DAN KEAMANAN PANGAN KERUPUK IKAN DI BEBERAPA DAERAH KABUPATEN BINTAN, KEPULAUAN RIAU

Febrian, Yopan (Unknown)
Ilhamdy, Aidil Fadli (Unknown)
Amrizal, Sri Novalina (Unknown)



Article Info

Publish Date
10 Mar 2025

Abstract

Sektor perikanan menjadi penyumbang tertinggi pada perekonomian Provinsi Kepulauan Riau dengan capaian 1.059.050 ton terhadap potensi tangkapan per tahun. Tingginya hasil perikanan yang ada, menimbulkan diversifikasi produk untuk mempertahankan mutu dan menambah nilai jual hasil perikanan. Kerupuk menjadi salah satu produk diversifikasi yang banyak diolah oleh masyarakat. Kerupuk ikan adalah sejenis makanan kering dengan tambahan pati dan daging ikan. Pengolahan kerupuk juga ditambahkan bahan tambahan pangan yang dapat disalahgunakan oleh produsen. Bahan-bahan tersebut ditambahkan dengan maksud agar produk kerupuk ikan lebih awet, warna kerupuk lebih cerah, atau membuat kerupuk lebih renyah. Formalin, boraks, dan pewarna sintetik merupakan bahan tambahan pangan terlarang yang sering kali ditambahkan dalam pengolahan produk pangan. Hal tersebut menjadikan perlunya dilakukan penelitian terhadap keamanan pangan dan nilai gizi pada kerupuk ikan dari beberapa daerah Kabupaten Bintan. Uji yang dilakukan berupa uji proksimat yang terdiri dari kadar protein, abu, air dan lemak. Sedangkan uji keamanan pangan yang dilakukan adalah uji kandungan boraks, formalin dan rhodamin B. Hasil uji menunjukkan kadar protein kerupuk Y1 13,24% dan Y2 13,72%, kadar abu kerupuk Y1 2,57% dan Y2 2,94%, kadar air kerupuk Y1 10,27% dan Y2 13,32%, kadar lemak kerupuk Y1 0,93 dan Y2 0,24. Semua kerupuk uji dinyatakan tidak mengandung formalin dan pewarna rhodamin B. uji boraks yang dilakukan menunjukkan bahwa kerupuk Y1 mengandung 0,9% dan Y2 mengandung 1,05%. Secara keseluruhan kerupuk Y1 dan Y2 belum memenuhi SNI 8272:2016 dan masih mengandung bahan tambahan pangan yang dilarang sehingga dapat membahayakan kesehatan.

Copyrights © 2024