Fenomena deskilling, yaitu penurunan keterampilan karyawan karena otomatisasi, telah muncul sebagai akibat dari kemajuan teknologi digital yang telah mengubah industri media. Transformasi ini, yang dipengaruhi oleh digitalisasi dan konvergensi media, menimbulkan tantangan struktural dan etis bagi mereka yang bekerja di media. Beberapa perbedaan utama antara media cetak dan digital termasuk kecepatan produksi, distribusi konten, dan interaksi audiens. Teknologi mempercepat proses tetapi mengurangi kedalaman dan kualitas jurnalistik. Studi literatur ini menyelidiki bagaimana kapitalisme mempercepat deskilling, yang ditandai dengan pengurangan otonomi pekerja dan dominasi teknologi otomatisasi. Pandangan Mosco, Smythe, dan Braverman mengungkap cara kapitalisme menggunakan teknologi untuk mengoptimalkan keuntungan sambil mengorbankan kreativitas karyawan. Tidak hanya fenomena ini menyebabkan pekerja kehilangan kontrol atas proses kreatif, tetapi juga meningkatkan ketidaksetaraan dalam dinamika tenaga kerja media. Termasuk dalam rekomendasi penelitian adalah kolaborasi manusia-teknologi untuk menciptakan lingkungan kerja yang inklusif, pengajaran keterampilan digital, dan adopsi model bisnis yang berfokus pada kualitas daripada kuantitas. Industri media dapat mengatasi tantangan deskilling dan membangun ekosistem kerja yang berkelanjutan di era digital dengan mempertahankan profesionalisme dan etika jurnalistik.
Copyrights © 2025