Menurut data dari Sistem Informasi Sampah Nasional (SIPSN) jumlah sampah mencapai 363.800 ton pada tahun 2020, akibat pertumbuhan populasi dan perubahan gaya hidup, jumlah timbulan sampah mengalami peningkatan menjadi 376.707 ton pada tahun 2023. Kurangnya infrastruktur dan rendahnya kesadaran masyarakat mengenai 3R (Reduce, Reuse, Recycle) memperburuk keadaan, yang berdampak pada estetika lingkungan, polusi, dan masalah kesehatan. Arsitektur ekologis mecerminkan adanya perhatian terhadap lingkungan dan sumber alam yang terbatas. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif komparatif dengan pendekatan studi literatur dan analisis kasus. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi elemen-elemen desain ekologis, seperti pemanfaatan material alami, pencahayaan alami, dan penggunaan sumber energi alam, dalam upaya menciptakan bangunan yang ramah lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuai bagaimana penerapan arsitektur ekologis agar perancangan tidak menimbulkan masalah yang serupa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan arsitektur ekologis dalam perancangan pusat pengolahan sampah terpadu berbasis 3R dapat mengurangi dampak lingkungan yang dapat ditimbulkan.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024