Penelitian ini menganalisis pengaruh pendidikan dan pengangguran terhadap kemiskinan di 10 provinsi Pulau Sumatera selama periode 2018–2022. Data panel digunakan untuk mengestimasi model Random Effect Model (REM), dengan persentase penduduk miskin (PM) sebagai variabel dependen, serta rata-rata lama sekolah (RLS) dan tingkat pengangguran terbuka (TPT) sebagai variabel independen. Hasil analisis menunjukkan bahwa pendidikan, yang diukur melalui RLS, memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Hal ini mengindikasikan bahwa peningkatan pendidikan dapat secara efektif menurunkan tingkat kemiskinan di wilayah tersebut. Sebaliknya, pengangguran memiliki pengaruh positif terhadap kemiskinan, meskipun tidak signifikan secara statistik. Temuan ini menegaskan bahwa pendidikan memegang peranan kunci dalam upaya pengentasan kemiskinan, sedangkan pengaruh pengangguran terhadap kemiskinan memerlukan pendekatan tambahan, seperti penciptaan lapangan kerja berkualitas. Penelitian ini merekomendasikan peningkatan akses dan kualitas pendidikan sebagai strategi utama untuk mengurangi kemiskinan di Pulau Sumatera, disertai kebijakan yang mendukung penurunan tingkat pengangguran.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025