Sesuai tuntutan zaman, pesantren harus mampu mencetak lulusan dengan berbagai keterampilan karena tidak semua output atau alumni menjadi seorang ulama atau kiai. Salah satu pendidikan yang menjadi bekal bagi santri adalah ilmu kewirausahaan. Penelitian ini akan menyajikan sebuah gambaran bagaimana upaya pondok pesantren tidak hanya membekali santri mengerti ilmu agama (tafqquh-fiddin), melainkan diajarkan tentang ilmu keterampilan yang bisa bernilai ekonomi dengan melibatkan para santri dalam pengelolaan bisnis di pesantren. Penelitian ini dilakukan di pondok pesantren di Provinsi Jawa Timur, yaitu Pondok Pesantren Mukmin Mandiri Sidoarjo dan Pondok Pesantren Rahmatan Lil Alamin Kabupaten Nganjuk. Dimana dua pesantren ini merupakan pesantren yang mengajarkan ilmu agama dan mengembangkan usaha ekonomi mandiri kewirausahaan berbasis agrobisnis. Metode penelitian yang digunakan kualitatif eksploratif dengan informan pengasuh pesantren dan santri yang ada di Pondok Pesantren Mukmin Mandiri Sidoarjo dan Pondok Pesantren Rahmatan Lil Alamin Kabupaten Nganjuk. In-depth interview menjadi keharusan dilakukan untuk menggali dan menganalisa menjawab pertanyaan peneltian yang diajukan. Hasil penelitian terdapat tiga temuan penting bahwa untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan dan mendorong santri agar memiliki orientasi kewirausahaan adalah dengan diterjunkan secara langsung terlibat dalam proses bisnis di unit bisnis pondok pesantren yang sekaligus menjadikan kiai pengasuh pesantren menjadi role model dalam dunia bisnis kewirausahaan bagi santri.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024