Dalam proses produksinya XYZ Bakery tidak terlepas dari berbagai kendala seperti terjadinya produk defect hasil produksi. Untuk mengurangi adanya produk defect yang terus menerus maka diperlukan untuk menganalisis berbagai risiko atau melakukan manajemen risiko. Penerapan manajemen risiko dapat dilakukan dengan metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA), yang merupakan suatu metode untuk mengidentifikasi dan mencegah masalah yang terjadi pada produk dan proses. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi didapatkan 21 butir potensi risiko yang dapat terjadi dalam proses produksi. Kemudian dilakukan penentuan prioritas risiko dari setiap kriteria tingkat keparahan (severity), kemungkinan kejadian (occurrence) dan deteksi (detection) dengan menggunakan Action Priority (AP).. Ditemukan sebanyak 7 butir potensi risiko dari 21 butir potensi risiko yang termasuk dalam kategori High Priority dan perlu untuk ditinjau dan ditindaklanjuti. Selanjutnya selain penerapan FMEA, perlu dilakukan juga usulan perbaikan agar dapat memperbaiki kendala yang dialami. Salah satu konsep yang dapat digunakan untuk perbaikan tersebut adalah menggunakan pendekatan Kaizen dengan konsep 5W + 1H. Berdasarkan usulan perbaikan dengan pendekatan kaizen 5W+1H didapatkan usulan perbaikan atau penanganan untuk menghindari terjadinya potensi risiko, yaitu mengimplementasikan sistem penyimpanan bahan baku yang lebih terorganisir dan efektif, mengimplementasikan sistem penakaran bahan baku dengan peralatan yang lebih akurat dan terstandarisasi
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025