Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ANALISIS RISIKO PADA PROSES PRODUKSI ROTI DENGAN METODE FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS (FMEA) DAN PENDEKATAN KAIZEN: STUDI KASUS : XYZ BAKERY Khiyarinnisa, Faza; Suh Utomo, Dutho; Sukmono, Yudi
Industri Inovatif : Jurnal Teknik Industri Vol 15 No 1 (2025): Inovatif Vol. 15 No. 1
Publisher : Prodi Teknik Industri S1 Institut Teknologi Nasional Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/industri.v15i1.11626

Abstract

Dalam proses produksinya XYZ Bakery tidak terlepas dari berbagai kendala seperti terjadinya produk defect hasil produksi. Untuk mengurangi adanya produk defect yang terus menerus maka diperlukan untuk menganalisis berbagai risiko atau melakukan manajemen risiko. Penerapan manajemen risiko dapat dilakukan dengan metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA), yang merupakan suatu metode untuk mengidentifikasi dan mencegah masalah yang terjadi pada produk dan proses. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi didapatkan 21 butir potensi risiko yang dapat terjadi dalam proses produksi. Kemudian dilakukan penentuan prioritas risiko dari setiap kriteria tingkat keparahan (severity), kemungkinan kejadian (occurrence) dan deteksi (detection) dengan menggunakan Action Priority (AP).. Ditemukan sebanyak 7 butir potensi risiko dari 21 butir potensi risiko yang termasuk dalam kategori High Priority dan perlu untuk ditinjau dan ditindaklanjuti. Selanjutnya selain penerapan FMEA, perlu dilakukan juga usulan perbaikan agar dapat memperbaiki kendala yang dialami. Salah satu konsep yang dapat digunakan untuk perbaikan tersebut adalah menggunakan pendekatan Kaizen dengan konsep 5W + 1H. Berdasarkan usulan perbaikan dengan pendekatan kaizen 5W+1H didapatkan usulan perbaikan atau penanganan untuk menghindari terjadinya potensi risiko, yaitu mengimplementasikan sistem penyimpanan bahan baku yang lebih terorganisir dan efektif, mengimplementasikan sistem penakaran bahan baku dengan peralatan yang lebih akurat dan terstandarisasi
PENERAPAN KOMPOR MINYAK JELANTAH SEBAGAI SUBSTITUSI BAHAN BAKAR PADA INDUSTRI UMKM MAKANAN Sanjaya, Ari Susandy; Sukmono, Yudi; Sitania, Farida Djumiati; Widada, Dharma; Wijaya, Muhammad Farhanuddin; Khiyarinnisa, Faza
Jurnal AbdiMas Nusa Mandiri Vol. 7 No. 1 (2025): Periode April 2025
Publisher : LPPM Universitas Nusa Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33480/abdimas.v7i1.6161

Abstract

In daily life, stoves are essential tools used in cooking. They play an important role in energy use for households and small businesses, especially MSMEs (Micro, Small, and Medium Enterprises). In Samarinda and surrounding areas, food-related MSMEs are growing rapidly, ranging from snacks to trendy beverages. One of the major components of production costs is fuel. The 3-kg LPG cylinder, commonly called the "melon gas," is widely used due to its affordability and availability in urban areas. However, frequent shortages cause price instability and make it unreliable. To address this, a community service program was conducted through education and mentoring on the use of stoves fueled by used cooking oil as an alternative. Emission test results showed that a stove using used cooking oil reached 303°C with O₂ at 11.13%, CO at 9 ppm, and NaO at 16 ppm in 1 minute. In comparison, a gas stove reached 310.2°C with O₂ at 12.28%, CO at 61 ppm, and no NaO detected. These results show that used cooking oil can be a cost-effective alternative for MSMEs. It not only provides a solution to the unstable LPG supply but also helps reduce environmental impact by reusing waste oil from food processing. The used-oil stove has been well received by local entrepreneurs as an affordable and eco-friendly option.