Tujuan: Bangsa Indonesia yang kaya baik sumber daya alam maupun sumber daya manusia. Namun bahwa perbedaan suku, ras, agama, dan kesenjangan kesejahteraan menjadi potensi sumber konflik baik secara vertikal maupun secara horizontal. Penanganan kasus konflik sosial di Kota Baubau yang masih dalam skala kecil namun perlu antisipasi penanganan secara komprehensif demi menjaga kedamaian Kota Baubau. Metode: Yuridis Empiris yang bersumber dari bahan primer dan bahan sekunder yang dianalisis secara kualitatif dengan menguraikan secara deskriptif hasil data relevan dan kasus yang diteliti. Hasil Penelitian: Perselisihan antar kelompok pemuda di Kota Baubau dan aksi protes masyarakat yang dilakukan dengan cara unjuk rasa merupakan dua hal yang sering terjadi di Kota Baubau dan keduanya berpotensi memicu konflik sosial di masyarakat. Kerentanan generasi muda dan pelajar di Kota Baubau untuk terlibat dalam konflik antarkelompok dipengaruhi oleh berbagai faktor yang kompleks sehingga penanganannya memerlukan pendekatan komprehensif dan berkelanjutan yang mencakup intervensi sosial, ekonomi, pendidikan, dan psikologis. Tantangan konflik antar kelompok di kalangan pemuda di Kota Baubau sangat kompleks dan beragam sehingga memerlukan pendekatan komprehensif dari Pemerintah Kota Baubau, antara lain dengan menerapkan beragam program dan kegiatan yang berfokus pada keterlibatan masyarakat, pendidikan, olahraga dan kegiatan rekreasi, pertukaran budaya, dan dukungan kesehatan mental.
Copyrights © 2024