Dalam konteks manajemen Islam, directing (taujih) dan coordinating (tansiq) memainkan peran penting dalam mengarahkan dan menyelaraskan aktivitas organisasi agar berjalan efektif dan efisien. Artikel ini mengkaji konsep taujih wa tansiq dalam perspektif Islam dengan merujuk pada prinsip-prinsip Al-Qur’an dan hadis, serta contoh penerapannya dalam kepemimpinan Nabi Muhammad SAW dan para Khulafaur Rasyidin. Taujih didefinisikan sebagai upaya pemimpin dalam memberikan arahan, motivasi, dan bimbingan kepada anggota organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sementara itu, tansiq merujuk pada penyelarasan tugas dan tanggung jawab antar individu serta unit dalam organisasi guna menciptakan harmoni dan sinergi yang optimal. Prinsip-prinsip Islam seperti keadilan, hikmah, ukhuwah, transparansi, dan musyawarah (shura) menjadi fondasi utama dalam penerapan taujih wa tansiq dalam organisasi Islam. Artikel ini juga mengidentifikasi tantangan utama dalam implementasi konsep ini, termasuk konflik internal, kurangnya komunikasi efektif, dan ketidakjelasan peran. Sebagai solusinya, Islam menawarkan pendekatan berbasis musyawarah, keadilan dalam pembagian tugas, serta penguatan nilai-nilai kebersamaan dan kerja sama. Dengan penerapan yang tepat, taujih wa tansiq dapat meningkatkan efisiensi organisasi, memperkuat solidaritas, serta memastikan kepemimpinan yang berlandaskan nilai-nilai Islam.
Copyrights © 2025