Perkembangan program KB vasektomi di Indonesia belum menunjukkan hasil yang memuaskan. Pengetahuan yang rendah dan pandangan negatif terhadap kontrasepsi vasektomi menjadi bagian dari penyebab rendahnya capaian akseptor vasektomi. Partisipasi suami dalam KB adalah tanggung jawab suami dalam kesertaan ber-KB, serta berperilaku yang sehat dan aman bagi dirinya, pasangan dan keluarganya. Rendahnya partisipasi pria dalam program KB vasektomi diduga karena dipengaruhi oleh beberapa faktor, pertama faktor predisposisi seperti pengetahuan, umur suami dan istri, pendidikan suami dan istri, status pekerjaan suami dan istri, jumlah anak yang masih hidup; kedua faktor pemungkin/pendukung seperti akses pelayanan KB pria, sarana dan prasarana pelayanan KB vasektomi, akses informasi; ketiga faktor penguat/pendorong seperti dukungan keluarga/istri, dukungan tokoh agama. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh efektivitas penyuluhan dan pelayanan KB gratis terhadap penerimaan kontrasepsi vasektomi pada Pasangan Usia Subur (PUS) di Kota Kendari. Metode pengumpulan data penelitian ini yaitu kuesioner, wawancara dan observasi. Sampelnya adalah suami/istri Pasangan Usia Subur di Kota Kendari berjumlah 93 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh signifikan efektivitas penyuluhan terhadap penerimaan kontrasepsi vasektomi pada Pasangan Usia Subur (PUS) di Kota Kendari dengan nilai sig 0,030˂0,05, dan tidak ada pengaruh pelayanan KB gratis terhadap penerimaan kontrasepsi vasektomi pada Pasangan Usia Subur (PUS) di Kota Kendari dengan nilai sig 0,102˂0,05. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat dinyatakan bahwa semakin efektif penyuluhan yang diberikan oleh penyuluh lapangan KB maka persepsi dan pengetahuan suami/istri akan semakin baik. Hal ini akan berpengaruh positif terhadap penerimaan kontrasepsi vasektomi pada PUS di Kota Kendari
Copyrights © 2022