Al-Farabi tentang "Negara Utama" dan Demokrasi

E. Kusnadiningrat (UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

Refleksi: Jurnal Kajian Agama dan Filsafat
Vol 3, No 3 (2001): Refleksi

Teori politik al-Farabi elitis dan tidak melakukan pembaharuan terhadap konsep negara yang berlaku saat itu (khilafah). Al-Farabi hanya memberikan tawaran konsep alternatif yang dibangun untuk penyatuan antara ilmu politik dengan ilmu ketuhanan yang bersumber pada wahyu. Bisa dimengerti kemudian, demokrasi tidak menjadi pilihan final tapi hanya “bentuk rezim yang tidak utama” (unvirtuous regime).