Pontianak, sebagai Ibu Kota Provinsi Kalimantan Barat, berdasarkan peta zonasi gempa termasuk wilayah dengan tingkat risiko gempa sangat rendah. Meskipun demikian, perkembangan terkini menunjukkan bahwa perencanaan struktur di daerah berisiko gempa rendah tetap perlu mempertimbangkan beban gempa sebagai bagian dari desain yang komprehensif. Penelitian ini mengkaji perencanaan struktur tahan gempa pada bangunan strategis berbasis fungsi akademik, dengan studi kasus pada suatu gedung pendidikan yang berlokasi di kawasan perkotaan. Perencanaan dimensi elemen struktur mengacu pada SNI 1726-2012 tentang ketahanan gempa untuk memastikan kemampuan bangunan dalam menahan kombinasi beban mati, hidup, dan gempa. Analisis dilakukan menggunakan program ETABS untuk mengevaluasi efisiensi dimensi struktur dalam menahan beban yang bekerja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun risiko seismik di Pontianak rendah, penerapan standar gempa tetap menghasilkan elemen struktur yang efisien, memenuhi persyaratan teknis, dan meningkatkan kesiapsiagaan struktural terhadap potensi beban dinamik. Studi ini menegaskan pentingnya integrasi prinsip tahan gempa pada bangunan strategis, bahkan di wilayah dengan zonasi risiko rendah, sebagai langkah antisipatif dalam mitigasi bencana. Kata Kunci: Tahan gempa, Struktur, ETABS
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024