Abstrak Artikel ini membahas perubahan kebijakan luar negeri Turki terkait repatriasi pengungsi Suriah ke negara asal mereka. Sejak 2011, Turki menjadi negara dengan jumlah pengungsi terbesar di dunia, yang awalnya menerapkan kebijakan pintu terbuka. Namun, pada 2019, kebijakan tersebut bergeser menuju repatriasi pengungsi. Penelitian ini menganalisis perubahan tersebut menggunakan pendekatan Perubahan Kebijakan Luar Negeri dari Spyros Blavoukos dan Dimitris Bourantonis, dengan mempertimbangkan parameter struktural domestik dan internasional. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perubahan kebijakan Turki dipengaruhi oleh faktor domestik—termasuk aspek sosial, ekonomi, dan politik—dan faktor internasional seperti dinamika hubungan Turki-Uni Eropa yang penuh ketegangan dan dampak inflasi dolar AS terhadap perekonomian Turki dan kondisi pengungsi.
Copyrights © 2024