Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

Social Media, Cyber Hate, and Racism Amin, Khoirul; Alfarauqi, Mohamad Dziqie Aulia; Khatimah, Khusnul
Komuniti: Jurnal Komunikasi dan Teknologi Informasi Volume 10, No. 1, Maret 2018
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/komuniti.v10i1.5613

Abstract

In the era of information technology, the power of social media such as Facebook, Twitter, Instagram and other products of digital technology have led to dramatic changes to the social life of people in a pluralistic Indonesia. The establishment of a digital public space that can accommodate all entities, classes, or social communities to communicate freely, without limit and open up greater opportunities for the achievement of goals in accordance with the interests, both on the basis of political goals, economic, cultural, trust and ethnic , also helped to increase the potential for social conflicts with more complex backgrounds. One of them is the widespread of racism in social media against ethnic of minorities as it occurred during the 2017 Jakarta governor election involving Basuki Tjahaya Purnama, a candidate of the ethnic of Chinese-Indonesian. This paper seeks to explore the contribution of social media as a medium for spreading the hate of speech and racism and the factors that cause it. This article finds that; firstly, the development of information technology and freedom gained by every user in managing social media member space for racism group in Indonesia utilizes the progress of information technology as medium in spreading hatred and racism in Cyber space. Secondly, the existence of hate speech and racism in social media cannot be separated from socio-political situation in society.
ISIS Menuju Asia Tenggara: Ancaman dan Kerja Sama Keamanan Kawasan dalam Menghadapi Peningkatan Ekspansi ISIS Amin, Khoirul
Jurnal Hubungan Internasional Vol 6, No 2 (2017): October
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/hi.62117

Abstract

The Marawi war in early 2017 became the most explicit evidence of ISIS terrorist group existence in Southeast Asia. The region is predicted to be their new territory for expansion under the leadership of Abu Bakar Al-Baghdadi, even more after their lost at many territories in the Middle East. The Southeast Asia countries immediately generate preventive actions by strengthening the territorial security cooperation. This paper examines how Southeast Asia has great possibility to be the new destination for ISIS to invade and how the countries in Southeast Asia deal the threat. It is assumed that ISIS as part of global terrorism is trying to widen their expansion to Southeast Asia and how the countries in Southeast Asia rise up cooperation among them to prevent and resist from the ISIS expansion.  Pertempuran di Marawi pada awal tahun 2017 menjadi bukti paling jelas hadirnya ancaman kelompok teroris ISIS di kawasan Asia Tenggara. Asia Tenggara diprediksi menjadi tujuan baru bagi agenda perluasan wilayah kekhalifahan Negara Islam di bawah Abu Bakar Al-Baghdadi setelah mengalami banyak kekalahan dan kehilangan wilayah kekuasaan di Timur Tengah. Negara-negara di Asia Tenggara segera mengambil langkah atraktif dengan meningkatkan kerja sama keamanan kawasan sebagai upaya sekuritisasi. Tulisan ini mengkaji bagaimana kawasan Asia Tenggara berpotensi besar menjadi tujuan baru bagi ISIS untuk kembali membangun kekuatan dan bagaimana upaya negara-negara di Asia Tenggara menghadapi ancaman tersebut. Tulisan ini berpendapat bahwa ISIS sebagai bagian dari terorisme global sedang berusaha memperluas pengaruhnya ke Asia Tenggara dan peningkatan kerja sama keamanan kawasan yang dilakukan negara-negara di Asia Tenggara, dapat dipahami sebagai bentuk upaya menghadapi ekspansi ISIS di kawasan.
ISIS Menuju Asia Tenggara: Ancaman dan Kerja Sama Keamanan Kawasan dalam Menghadapi Peningkatan Ekspansi ISIS Amin, Khoirul
Jurnal Hubungan Internasional Vol 6, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/hi.62117

Abstract

The Marawi war in early 2017 became the most explicit evidence of ISIS terrorist group existence in Southeast Asia. The region is predicted to be their new territory for expansion under the leadership of Abu Bakar Al-Baghdadi, even more after their lost at many territories in the Middle East. The Southeast Asia countries immediately generate preventive actions by strengthening the territorial security cooperation. This paper examines how Southeast Asia has great possibility to be the new destination for ISIS to invade and how the countries in Southeast Asia deal the threat. It is assumed that ISIS as part of global terrorism is trying to widen their expansion to Southeast Asia and how the countries in Southeast Asia rise up cooperation among them to prevent and resist from the ISIS expansion.  Pertempuran di Marawi pada awal tahun 2017 menjadi bukti paling jelas hadirnya ancaman kelompok teroris ISIS di kawasan Asia Tenggara. Asia Tenggara diprediksi menjadi tujuan baru bagi agenda perluasan wilayah kekhalifahan Negara Islam di bawah Abu Bakar Al-Baghdadi setelah mengalami banyak kekalahan dan kehilangan wilayah kekuasaan di Timur Tengah. Negara-negara di Asia Tenggara segera mengambil langkah atraktif dengan meningkatkan kerja sama keamanan kawasan sebagai upaya sekuritisasi. Tulisan ini mengkaji bagaimana kawasan Asia Tenggara berpotensi besar menjadi tujuan baru bagi ISIS untuk kembali membangun kekuatan dan bagaimana upaya negara-negara di Asia Tenggara menghadapi ancaman tersebut. Tulisan ini berpendapat bahwa ISIS sebagai bagian dari terorisme global sedang berusaha memperluas pengaruhnya ke Asia Tenggara dan peningkatan kerja sama keamanan kawasan yang dilakukan negara-negara di Asia Tenggara, dapat dipahami sebagai bentuk upaya menghadapi ekspansi ISIS di kawasan.
Social Media, Cyber Hate, and Racism Khoirul Amin; Mohamad Dziqie Aulia Alfarauqi; Khusnul Khatimah
Komuniti: Jurnal Komunikasi dan Teknologi Informasi Volume 10, No. 1, Maret 2018
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/komuniti.v10i1.5613

Abstract

In the era of information technology, the power of social media such as Facebook, Twitter, Instagram and other products of digital technology have led to dramatic changes to the social life of people in a pluralistic Indonesia. The establishment of a digital public space that can accommodate all entities, classes, or social communities to communicate freely, without limit and open up greater opportunities for the achievement of goals in accordance with the interests, both on the basis of political goals, economic, cultural, trust and ethnic , also helped to increase the potential for social conflicts with more complex backgrounds. One of them is the widespread of racism in social media against ethnic of minorities as it occurred during the 2017 Jakarta governor election involving Basuki Tjahaya Purnama, a candidate of the ethnic of Chinese-Indonesian. This paper seeks to explore the contribution of social media as a medium for spreading the hate of speech and racism and the factors that cause it. This article finds that; firstly, the development of information technology and freedom gained by every user in managing social media member space for racism group in Indonesia utilizes the progress of information technology as medium in spreading hatred and racism in Cyber space. Secondly, the existence of hate speech and racism in social media cannot be separated from socio-political situation in society.
Diplomasi Kesehatan Global China Sebagai Upaya Membangun Citra Kepemimpinan Global: Analisis Konstruktivisme Amalia Fitria Salsabila; Khoirul Amin
Borneo Student Research (BSR) Vol 3 No 1 (2021): Borneo Student Research
Publisher : Borneo Student Research (BSR)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan studi: Peneltian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana Diplomasi Kesehatan Global berpotensi terhadap pembangunan citra kepemimpinan global China dalam analisis konstruktivisme. Metodologi: Metode dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan menggunakan teknik pengumpulan data berupa Tinjauan Literatur. Hasil: Hasil dalam penelitian ini adalah bahwasanya dalam analisis konstruktivisme, Diplomasi Kesehatan Global China memiliki potensi terhadap pembangunan citra kepemimpinan globalnya. Manfaat: Manfaat penelitian ini adalah memberikan wawasan dan pengatahuan terkait Diplomasi Kesehatan Global berpotensi terhadap pembangunan citra kepemimpinan global China dalam analisis konstruktivisme
ANALISIS GERAKAN #METOO SEBAGAI PERLAWANAN KEKERASAN DAN PELECEHAN SEKSUAL BAGI PEREMPUAN DI CHINA Khoirul Amin; Nazariana Nazariana
JURNAL RECTUM: Tinjauan Yuridis Penanganan Tindak Pidana Vol 5 No 1 (2023): EDISI BULAN JANUARI
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Darma Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46930/jurnalrectum.v5i1.2971

Abstract

Tulisan ini meneliti mengenai gerakan #MeToo yang telah memperluas percakapan tentang kekerasan seksual. Keberadaan #MeToo di dunia maya menyediakan ruang bagi wanita-wanita di seluruh dunia, tak terkeuali China, untuk berdiskusi dan berbagi informasi. Juga sebagai bentuk dari perlawanan mereka terhadap kekeresan dan pelecehan seksual yang relevan dengan kehidupan dan pengalaman mereka, dan berfungsi sebagai batu loncatan untuk aktivisme siber ini terkait dengan isu-isu perempua di China. Melalui cyberspace, aktivisme siber feminis memulai perannya dan menghadirkan suara-suara perempuan dengan cara baru terhadap kekerasan seksual dan mengungkapkan kekuasaan di berbagai sektor masyarakat. Efek dari gerakan ini juga terlihat di sektor korporasi dan akademis. Sebelum #MeToo masuk di China, China tidak memiliki sistem hukum yang siap untuk menangani kejahatan penyerangan seksual, dan pelecehan seksual bahkan lebih sulit untuk dicegah dan dihukum karena ambiguitas undang-undang yang menentangnya. Setelah Gerakan #MeToo di China memobilisasi lembaga pemerintah dan LSM di kota, China saat ini sedang bekerja menuju kesetaraan, China juga akan mengamandemen Undang-Undang tentang Perlindungan Hak dan Kepentingan Perempuan, regulasi tersebut membuat kepentingan perempuan China semakin membaik, bahkan Dewan Negara, kabinet China, meluncurkan Outline of Women's Development in China (2021-30) untuk mempromosikan kesetaraan gender pada September 2021 hingga sekarang.
EXISTENCE OF CO-WORKING SPACE TO SUPPORT LOCAL INDUSTRIES IN SAMARINDA Gilang Mukti Rukmana; Khoirul Amin; Asmadhini Handayani Rahmah; Joko Sabtohadi
Jurnal Scientia Vol. 12 No. 02 (2023): Education, Sosial science and Planning technique, edition March-May 2023
Publisher : Sean Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The presence and progress in the fields of technology, information, and communication due to the influence of globalization make it easy for professional workers to do various jobs, especially to achieve work effectiveness, time efficiency and interact with a wider network. Co-Working Space is present as a forum that facilitates the needs of professional workers as well as new innovations in the contemporary work world. This study aims to analyze the role of local Co- Working Space in supporting the growth of creative industries in Samarinda. While the long- term goal of this research was to find out the strategies carried out by Co-Working Space in accommodating professional workers in Samarinda to be able to compete and to contribute to the growth of industry 4.0, both locally and internationally. This research used qualitative research methods that combined literature review and interviews with Co-Working Space industry. This research was targeted to have output in the form of references and collaborative programs related to the application of the Co-Working Space system at Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur.
One Belt One Road dan Upaya Hegemoni Regional China di Asia Tenggara Agus Sri Wahyuni; Khoirul Amin
Sospol : Jurnal Sosial Politik Vol. 9 No. 1 (2023): Januari-Juni
Publisher : Faculty of Social and Political Sciences, Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/jurnalsospol.v9i1.25621

Abstract

One Belt One Road (OBOR) merupakan proyek skala global yang digagas oleh Presiden China Xi Jinping yang berfokus pada pembangunan konektivitas kawasan Eurasia. OBOR digagas untuk menghidupkan kembali jalur sutra kuno China yang meliputi kawasan strategis melintasi Asia, Afrika, dan Eropa. Juga, dilakukan sebagai tekad China untuk mengambil peran yang lebih besar guna memenuhi kapasitasnya sebagai kekuatan utama ekonomi dunia. OBOR juga memfasilitasi China untuk menjadi kekuatan hegemon di kawasan Asia dan sekitarnya. Asia Tenggara telah menjadi kawasan prioritas tinggi dalam inisiatif tersebut. Dengan menggunakan metode studi literatur dan kerangka analisis konsep hegemoni regional, penelitian deskriptif ini berusaha untuk menjelaskan upaya China menjadi negara hegemon di kawasan Asia Tenggara melalui kerangka kerja OBOR. Tulisan ini menemukan bahwa mekaninse bantuan pendanaan dan investasi pembangunan infrastruktur di bawah kerangka kerja OBOR menjadi strategi China untuk mempertegas dominasi peran dan pengaruhnya di kawasan Asia Tenggara.
Pemberdayaan Masyarakat Kampong Tenun Berbasis E-Commerce Khusnul Khatimah; Khoirul Amin; Yeni Rahmawati
Journal of Empowerment and Community Service (JECSR) Vol. 1 No. 02 (2022): January
Publisher : Wadah Inovasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Community Service Program in collaboration with the Weaving Group of Gg. Muharram Weaving Village, Samarinda. The conduct of commercial activities, particularly the marketing side, continues to be conducted in a conventional manner. Thus, the scope of marketing is still quite restricted, and the business being conducted has not been able to flourish. Consequently, socialising and e-commerce training are proposed as a remedy to partner issues. The digital/online marketing socialisation exercise has achieved the desired outcome, namely an improvement in awareness of the significance of online marketing, such that following the socialisation, participants are able to articulate the significance of online marketing
Mengenalkan dan melestarikan permainan tradisional Indonesia kepada anak pekerja migran di PPWNI Klang, Selangor Malaysia Jeane Betty Kurnia Jusuf; Anis Rohadatul Niehlah; Khoirul Amin; Intan Kinanthi Damarin Tyas; Januar Abdilah Santoso; Nanda Alfian Mahardhika
ABDIMAS DEWANTARA Vol 6 No 2 (2023): Article in Press
Publisher : Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30738/ad.v6i2.15924

Abstract

Permainan tradisional merupakan permainan warisan budaya Indonesia dan memiliki banyak manfaat bagi anak. Perkembangan teknologi zaman sekarang mengpengaruhi eksistensi permainan tradisional sehingga perlunya kita mengenalkan dan melestarikan permainan tradisional kepada anak-anak. Salah satu upaya Indonesia melestarikan budaya Indonesia kepada anak-anak adalah melalui KKN-KI. KKN-KI merupakan program kampus merdeka pemerintah Indonesia yang memiliki tujuan untuk memberikan pelayanan pendidikan kepada anak PMI yang memiliki masalah dokumen sekolah. Penulis melaksanakan program pengabdian kepada anak-anak PMI di Malaysia yang dimulai dari 31 Januari 2023-21 Februari 2023. Pelasanaan kegiatan ini dilaksanakan di Pusat Pendidikan Warga Negara Indonesia (PPWNI) Klang Program ini bertujuan untuk mengenalkan permainan tradisional dan cara memainkannya. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kualitatif. Fokus penelitian ini adalah mengenalkan permainan tradisional kepada anak pekerja Migran Indoensia di PPWNI Klang Selangor Malaysia. Metode yang digunakan untuk penelitian ini memiliki beberapa tahap, yaitu mengenalkan permainan tradisional, mempraktekkan cara memainkannya kemudian membuat laporan hasil dari kegiatan. Adapun permainan tradisional yang digunakan adalah permainan yang memiliki sejarah tentang Indonesia dan mengajak anak untuk bergerak aktif. cublak-cublak suweng, kucing-kucingan, dan gobak sodor. Hasil evaluasi memberikan hasil bahwa anak-anak menyukai permainan tradisional Indonesia dan dampak dari permainan tradisional ini anak-anak mengetahui makna dari permainan tradisional Indonesia dan mengurangi bermain gadget.   Introducing and preserving traditional Indonesian games to children of migrant workers in PPWNI Klang, Selangor, Malaysia.   Abstract: Traditional games are Indonesian cultural heritage games and have many benefits for children. Today's technological developments affect the existence of traditional games, so we need to introduce and preserve traditional games for children. One of Indonesia's efforts to preserve Indonesian culture for children is through KKN-KI. KKN-KI is an independent campus program of the Indonesian government that aims to provide educational services to PMI children who have school document problems. The implementation of this service aims to introduce traditional games and how to play them to PMI children. The author carried out a service program for PMI children in Malaysia on February 3, 2023. This activity was implemented at the Taman Bayu Blok J Apartment Field, a place for sports activities for students of the Klang Indonesian Citizen Education Center (PPWNI). This service uses a qualitative approach. Participants of the service will be directed to introduce and play traditional games. Participants of this service are children of Indonesian migrant workers at PPWNI Klang Selangor Malaysia. The number of participants who participated in this service was 131 participants. The method used for this research has several stages, namely introducing traditional games, practicing how to play them, and then making a report on the results of the activity. The traditional games used are games that have a history in Indonesia and invite children to move actively. cublak-cublak suweng, cat-kucingan, and gobak sodor. The conclusion from the implementation of this service is that children still do not know the values contained in traditional games and how to play them, so they must be taught first.